Beternak kambing dimulai dari pemilihan bibit yang baik karena bibit sebagai ekspresi dari potensi genetika sehingga menjadi salah satu faktor keberhasilan usaha pemeliharaan ternak kambing. Memilih bibit ternak kambing untuk tujuan calon induk, pejantan atau penggemukan perlu dilakukan dengan cermat. bibit yang baik akan mempunyai produktivitas yang baik, demikian sebaliknya. Pengetahuan cara memilih bibit kambing yang baik atau anakan kambing yang memiliki potensi menguntungkan jika dipelihara penting untuk dikuasai oleh peternak kambing baik fokus ke breeding (pembibitan) atau fattening (penggemukan). Pemilihan bibit ternak kambing harus disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan berlandaskan portensi produktivitas bangsa kambing tersebut, contohnya untuk penghasil susu sebaiknya dipilih dari kambing Etawah, untuk tujuan penghasil daging sebaiknya dari kambing jawarandu ataupun kambing kacang.
Memilih bibit kambing yang baik untuk diternakkan membutuhkan ketrampilan dan keuletan. Cara memilih bibit kambing yang baik perlu disertai pengalaman dan latihan yang cukup, tidak dapat secara instan akan memiliki kemampuan tersebut. Pemilihan bibit kambing dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu berdasarkan Silsilah keturunan kambing dan Visual atau melihat secara langsung fisik kambing.
Cara memilih bibit kambing yang baik berdasarkan silsilah dijelaskan seperti berikut:
Cara memilih bibit yang baik menggunakan silsilah keturunan didasarkan pada catatan prestasi tetua dari individu. Cara tersebut biasanya diaplikasikan pada seleksi galur murni, dimana hasilnya tidak perlu tampak. Berdasarkan silsilah keturunan digunakan untuk menduga sifat unggul calon bibit yang dipilih. Seleksi calon bibit berdasarkan silsilah mutlak membutuhkan data pencatatan (recording) yang baik, oleh karena itu sangatlah penting bagi pertenak melakukan recording secara periodik karena sebagai bahan evaluasi usaha dan seleksi calon bibit. Cara tersebut diaplikasikan pada seleksi hewan-hewan muda yang belum berproduksi atau terhadap sifat yang terkait seks. Misalnya memilih pemacak pada kambing perah, padahal seekor jantan tidak pernah menghasilkan susu, maka yang dilihat adalah produksi susu induknya. Selain hal tersebut silsilah bermanfaat untuk menghindari kemungkinan sifat kurang baik atau merugikan yang berpotensi diturunkan, misalnya sifat keibuan yang tidak baik, kesulitan melahirkan dan lainnya.
Cara memilih bibit kambing yang baik berdasarkan Visual (eksterior)
Cara memilih bibit kambing yang baik berdasarkan Visual mengacu pada berbagai sifat produksi tampak pada kambing. Bibit ternak sebaiknya dipilih pada waktu umur masih muda tepatnya minimal umur pasca sapih (umur 3-4 bulan), sehingga masih ada periode waktu untuk pemeliharaan yang ditujukan sebagai bibit. Selain sifat-sifat produksi sebagai acuan, faktor kesehatan harus diperhatikan karena berkaitan dengan kemampuan reproduksi. Cara ini biasanya dilakukan oleh peternak ketika memilih ternak di pasar hewan dimana asal usul ternak pada umumnya tidak diketahui sehingga dalam keadaan tersebut memilih bibit ternak yang memiliki penampilan fisik paling bagus dibanding ternak yang lain. Secara umum kriteria bibit yang baik untuk bibit jantan atau betina adalah:
- Sehat dan tidak cacat
- Gerakan kambing aktif, lincah atau tidak lemas
- Matanya segar bersinar dan tidak sayu
- Alat kelamin jantan normal, skrotum simetris dan sama besar.
- Jika betina alat kelamin normal, ambing dan puting normal simetris sama besar
- Kaki kokoh, kuat dan lurus tidak bengkok
- Ukuran badan normal, besar, tubuh panjang, dada dalam dan lebar, terlihat tonjolan tulang yang besar pada kaki dan badan berdiri tegap.
- Dada dalam dan lebar
- Bulu bersih dan mengkilat.
Faktor penampilan fisik tersebut sangat penting diperhatikan apalagi untuk usaha pembibitan kambing, karena kita berharap keturunan yang berkualitas baik dari calon induk dan pejantan yang kita pelihara sehingga harga jual tinggi. Sedangkan tips khusus bibit kambing untuk digemukkan pada dasarnya adalah sehat, aktif, lincah, mata bersinar, kaki lurus, dada lebar, badan kurus masih potensial untuk digemukkan, harga lebih murah dan di bawah rata-rata sehingga masih menguntungkan jika digemukkan. Karena bibit kambing untuk digemukkan penjual atau peternak biasanya sudah paham dengan harga, istilah jawa "ono rego, ono rupo" (ada harga, tergantuk bentuk fisiknya) dan usaha penggemukan memperoleh keuntungan dari kenaikan bobot badan kambing.
Demikian penjelasan cara memilih bibit kambing yang baik semoga memberikan pengetahuan bagi pembaca.
ConversionConversion EmoticonEmoticon