CARA BUDIDAYA CABAI DI POLIBAG



Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu bumbu masakan karena rasa yang pedas. Harga komoditas cabai cenderung berfluktuasi bahkan jika cuaca buruk yang mengakibatkan tanaman cabai gagal panen harga cabai dapat menyentuh Rp. 120.000,-/kg. Oleh sebab itu banyak orang yang tertarik untuk budidaya cabai untuk dijual ataupun hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dapur sendiri. Untuk menanam cabai tentu diperlukan sebuah lahan pertanian untuk bercocok tanam. Lantas bagaimana jika kita tidak memiliki lahan tetapi ingin menanam cabai seperti di kawasan perkotaan? Jawabannya adalah bisa, yaitu menanam cabai di polibag atau di dalam pot. CARA BUDIDAYA CABAI DI POLIBAG memang berbeda jika dibandingkan dengan di lahan karena lingkungan tanaman cabai diatur oleh manusia namun jika mendapatkan buah cabai yang lebat tetap memberikan keuntungan yang besar.

Keunggulan budidaya cabai di polibag adalah biaya lebih murah karena hanya untuk pembelian polibag dan media tanam, memudahkan dalam perawatan, pengontrolan serta pengawasan, menghemat tempat, dibudidayakan tidak mengenal musim, dan dapat dijadikan sebagai hiasan. Pertumbuhan cabai bergantung jumlah hara dalam polibag karena jangkauan perakaran tanaman cabai yang terbatas oleh karena itu CARA BUDIDAYA CABAI DI POLIBAG penting diketahui lebih lanjut agar produktivitas cabai yang dihasilkan maksimal.

Uraian CARA BUDIDAYA CABAI DI POLIBAG adalah seperti dibawah ini:

PENYEMAIAN BENIH 

Siapkan benih cabai unggul yang dapat dibeli dari toko tani ataupun benih cabai yang sudah tua. Langkah pertama adalah membuat petakan tanah secukupnya. Siapkan campuran kompos dan tanah kemudian aduk hingga rata kemudian tanah diolah hingga gembur dengan tujuan agar perakaran bisa menembus lahan dengan mudah. Buatlah petakan tanah dengan lebar 5-10 cm, kemudian buat larikan di atasnya dengan jarak 10 cm. Masukkan benih cabai ke larikan kemudian siram untuk membasahi lahan dan tutup tipis dengan tanah. Tunggu hingga hari ke 4 hingga bibit cabai sudah mulai banyak muncul di permukaan tanah. Letakkanlah bibit cabai di naungan dari plastik transparan untuk melindungi dari air hujan dan panas matahari langsung. Salah satu tanda bibit cabai sudah siap untuk ditanam adalah sudah adanya 3-4 helai daun dan bibit telah berumur sekitar 1 bulan.

MENYIAPKAN MEDIA TANAM

Siapkan polibag dengan ukuran minimal 30 cm agar media tanam bisa menopang pertumbuhan cabai yang subur. Media tanam dari campuran tanah, pupuk kandang, kompos, arang, sekam padi, atau bahan lain yang serupa. Komposisi media tanam polibag seperti campuran kompos dan tanah dengan komposisi 1:2 atau tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan komposisi 1:1:1. Gunakan pupuk NPK sekitar 3 sendok pada setiap polibag dan diaduk hingga benar-benar menyatu dengan media tanam kemudian letakkan media tanah pada tempat yang tidak tergenang air. Media tanam siap digunakan setelah didiamkan selama 1-2 minggu dari waktu pencampuran.

PEMINDAHAN BIBIT CABAI KE POLIBAG

Langkah pertama pilih bibit cabai yang tumbuh  sehat dan baik. Pemindahan bibit cabai ke polibag dengan hati-hati saat matahari tidak terik agar tanaman tidak stres. Pemindahkan bibit beserta tanah yang menempel di akar tanaman ke lubang tanam sedalam 5-7 cm. Usahakan agar akar tanaman utuh dan tidak patah. Kemudian tanah sekitar pangkal batang ditekan pelan-pelan agar sedikit padat. Setelah itu tutup dengan tanah dan berikan ajir atau penyangga dari bambu atau kayu agar tanaman cabai tidak mudah roboh.

PERAWATAN TANAMAN CABAI

Budidaya cabai membutuhkan perawatan rutin agar bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik. Perawatan pada cabai meliputi penyiraman air, pemberian pupuk, membersihkan dari gangguan gulma, pengendalian hama penyakit  dan perawatan lainnya. Tanaman cabai sebaiknya dilakukan penyiraman setiap 3 hari sekali untuk memenuhi kebutuhan air dan menjaga kesegaran tanaman. Jika suhu panas terutama di musim kemarau sebaiknya lakukan penyiraman setiap hari sekali. Pemberian pupuk NPK dengan dosis satu sendok untuk satu polibag setiap bulan. Pupuk NPK kimia dapat diganti dengan pupuk organik dengan cara menyemprotkan pupuk organik pada masa pertumbuhan daun dan buah. Hal tersebut memberikan nilai tambah karena membudidayakan tanaman organik sehingga memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Bersihkan gulma setiap 2 minggu sekali atau setiap gulma tumbuh dengan langsung mencabut gulma hingga ke akarnya agar tidak tumbuh lagi. hal tersebut agar gulma tidak terjadi persaingan perebutan makanan dengan tanaman Cabai dalam polibag. Pengendalian hama dan penyakit dapat menggunakan petisida organik atau kimia sesuai dengan dosisnya. Penggunaan pestisida yang terlalu sering akan merusak tanaman cabai. Contoh pengendalian hama pada tanaman cabai adalah hama putih atau bakal dapat menggunakan pestisida organik untuk mengusirnya dengan memanfaatkan pestisida organik dari air ekstrak bawang putih, cengkeh dan lengkuas bubuk.


PEMANENAN CABAI

Memanen tanaman Cabai dilakukan setelah berumur 75 hari setelah tanam. Waktu terbaik memanen cabai adalah saat buah belum seluruhnya merah dan masih ada garis hijaunya. Cabai tersebut dapat tahan 2-3 hari. Sebaiknya lakukan panen di pagi hari setelah embun kering agar kesegaran cabai tetap terjaga hindari panen di siang atau malam hari.



ANALISA USAHA TANI

Analisa sederhana yang diperoleh dengan budidaya cabai dengan menggunakan polibag selama satu musim panen sebagai berikut:
  • 1 pohon cabai yang sehat mampu menghasilkan buah sebanyak 2 Kg.
  • Harga cabai rata-rata di pasaran sepanjang tahun Rp. 25.000,-
  • Jumlah cabai yang ditanam 25 polibag.
  • Biaya maksimal tanaman cabai per polibag = Rp. 20.000,-

Perhitungan sederhana:
  • hasil produksi 25 polibag x 2Kg = 50 Kg
  • total pendapatan 50 x Rp. 25.000,- = Rp. 1.250.000,-
  • Biaya produksi 25 x 20.000,- = Rp. 500.000,-
  • total keuntungan Rp. 1.250.000 – Rp. 500.000 = Rp. 750.000,-
  • Ingat itu baru 25 polibag. Jika ingin memaksimalkan keuntungan dapat menambah tanaman cabai dalam polibag.
Demikian uraian CARA BUDIDAYA CABAI DI POLIBAG. Mudah dan praktis jika dipraktekkan terlebih bagi anda yang belum memiliki lahan luas dan sesuai dengan urban farming di perkotaan. Semoga bermanfaat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment