Kebutuhan kayu sebagai meubeler,
konstruksi, dan kebutuhan industri lainnya selalu meningkat setiap tahun. Begitu
juga dengan kayu sengon dimana terus meningkat seiring dengan tingginya
permintaan bahan baku untuk industri dalam negeri seperti industri kertas, kayu
lapis, kotak peti, dan kayu pertukangan. Meskipun pasar dalam negeri yang bagus
permintaan ekspor untuk pasar internasional seperti Jepang, Meksiko, Amerika
Serikat, dan Eropa juga sangat besar dimana kayu olahan sengon dijadikan barecore, blockboard, plywood, fancy
laminated, dan beberapa produk olahan dengan nilai tambah tinggi. Permintaan
kayu sengon yang tinggi tersebut membuat prospek bisnis budidaya tanaman sengon
menjanjikan. Sebagai umpan balik permintaan kayu sengon yang
tinggi, CARA BUDIDAYA TANAMAN SENGON AGAR PRODUKSI MAKSIMAL harus dilakukan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasar yang berpacu sesuai waktu.
Peluang
usaha budidaya Pohon Sengon dapat menjadi bisnis sampingan (tabungan) bahkan
pekerjaan utama. Keunggulan bisnis tanaman sengon atau dengan nama latin Paraserianthes falcataria L. Nielsen adalah
usia panen batangnya singkat kurang lebih 5 tahun, industri lebih menyukai penggunaan
kayu sengon karena dapat dibudidayakan secara berkelanjutan sehingga tidak
mengancam ekosistem vegetasi hutan lindung dan ramah lingkungan dengan
menghasilkan oksigen, investasi tidak terlalu membutuhkan anggaran besar, dan harga
jual cukup tinggi yaitu perlognya saat ini sekitar Rp. 600.000,- hingga Rp. 1.000.000,-
bergantung dengan kualitas. Produktivitas kayu sengon yang cepat harus didukung oleh kualitas
kayu yang A1 sehingga mendapatkan keuntungan yang optimal. Untuk mendapatkan
keuntungan dari bisnis kayu sengon ini optimal, maka kita harus mengetahui CARA
BUDIDAYA TANAMAN SENGON AGAR PRODUKSI MAKSIMAL.
CARA BUDIDAYA TANAMAN SENGON AGAR
PRODUKSI MAKSIMAL akan diuraikan seperti berikut:
Pemilihan Lahan
Lahan yang optimal adalah
ketersesuaian peruntukan lahan (zoonasi sawah, pekarangan, perumahan atau
industri); jenis tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung
berpasir atau berdebu dengan pH 6-7; Ketinggian tempat 0 – 800 m di atas
permukaan laut; suhu berkisar 18 ° – 27 °C dan kelembapan berkisar 50-75%; curah
hujan tahunan berkisar 2000 – 4000 mm dan tidak terlalu basah; askses jalan ke lokasi
hendaknya memudahkan pengawasan serta transportasi saat panen sehingga harga
sengon tidak jatuh akibat terpotong biaya pengangkutan; dan keamanan lingkungan
terjamin dimana tidak sering terjadi pencurian kayu oleh maling.
Persiapan lahan
Persiapan lahan dilakukan yaitu pertama
pembersihan lahan terhadap semak belukar dan padang rumput. Kedua pengolahan
tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan) yang
bertujuan untuk menggemburkan serta memperbaiki struktur tanah. Ketiga
pembuatan jarak tanam dengan memberikan gambaran kepadatan polulasi atau jumlah
tegakan pohon per satuan luas (hektar). Jarak tanam bergantung terhadap kebutuhan
industri. Jika untuk industri kayu
bakar, pulp, chip masuk ke industri kriteria
kayu rijek menggunakan jarak tanam 2x2 m dengan masa panen 3 tahun saja dan diameter
kayu di bawah 10 cm. Untuk standar industri kayu lapis, ubin kayu, pallet, sawn timber menggunakan jarak tanam minimal 3x3 m dengan masa panen
5 - 6 tahun diameter kayu 19 - 40 cm.
Untuk kayu bangunan jarak tanam minimal 4x4 m dengan masa panen di atas 7
tahun. Petani kayu sengon lebih senang menggunakan jarak tanam 2x2 m karena tanaman
sengon akan berpacu untuk saling tumbuh ke atas dan memiliki asumsi dilakukan
penjarangan pada tahun yang ke 3 dengan hasil kayu masuk ke industri kayu rijek
serta sisanya dapat dipanen pada tahun ke 5 - 7 tahun untuk industri kayu lapis
dan kayu bangunan. Keempat adalah pembuatan lubang tanam sebagai tempat
penanaman sengon dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm.
Persiapan Bibit Sengon
Untuk menghasilkan kayu yang
baik, sebaiknya tanam bibit sengon yang unggul dengan kriteria: potensi produksi tinggi, tahan kekeringan,
tahan genangan, tahan hama dan penyakit, tahan pH ekstrim dan salinitas. Saat
ini telah banyak bibit sengon unggul yang dijual oleh para penangkar.
Penanaman Bibit Sengon
Siapkan bibit sengon sesuai luas
lahan dan jarak tanam yang digunakan dengan kriteria tinggi minimal 30 cm
dengan umur 4-6 bulan sesuai dengan jenisnya. Sebaiknya penanaman sengon
dilakukan pada awal musim hujan agar kebutuhan air untuk pertumbuhan awal tercukupi.
Lakukan penanaman pada saat sejuk yaitu pagi hari pukul 07.00—11.00 atau sore
hari pukul 15.00—17.00 agar tanaman tidak stres. Padatkan media di dalam
polibag terlebih dahulu. Kemudian bibit sengon tersebut
dipisahkan dari plastik (polibagnya) secara perlahan dan berhati-hati agar
jangan sampai tanah yang di dalam plastik hancur. Kemudian tempatkan satu bibit di satu lubang
tanam. Pastikan bibit berada tepat di bagian tengah lubang tanam dengan posisi
tegak lurus. Tutup lubang tanam dengan tanah serta padatkan tanah di sekitar
pangkal batang bibit. Sebaiknya berikan penyangga (ajir) setinggi 0,7-1 m sebagai tegakan pertumbuhan sengon saat muda dan penanda. Lakukan penyulaman
pada bibit sengon yang belum tumbuh pada 2-4 minggu setelah tanam yang pertama.
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan baik,
tidak sehat atau mati. Untuk penyulaman sebaiknya digunakan bibit yang berumur
sama dengan tanaman yang disulam sehingga pertumbuhannya akan seragam dengan
tanaman lainnya. Dengan demikian bibit yang digunakan untuk menyulam ini
sebaiknya sudah direncanakan pada saat pengadaan bibit yaitu dengan menambah
bibit sebanyak 10% dari kebutuhan. Penyulaman kedua dilakukan pada waktu
pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun)
Pemupukan
Pemupukan bisa dilakukan
bersamaan tanam atau pada saat umur 3-4 bulan sejak tanam, diberikan pupuk
sebanyak 40 kg Urea, 80 kg ZA, 120 kg TSP, dan 160 kg KCL per hektar. Kemudian
dengan dosis yang sama diulangi lagi pada awal tahun ke-2. Pupuk kandang
diberikan setiap 6 bulan sekali dengan dosis 0,5-1 kg per tanaman. Cara pemupukan
adalah dimasukkan ke dalam tanah, melingkari tanaman sengon dengan jarak 15 cm. Sebaiknya pemupukan
dilakukan pada pagi atau sore.
Perawatan Tanaman Sengon
Perawatan tanaman merupakan
kegiatan mengelola lingkungan pertanaman sengon sehingga pertumbuhan tanaman
yang subur dan seragam seperti tegakan jumlahnya maksimal dengan tingkat
kematian yang sangat rendah, perkembangan diameter batang maksimal dan seragam,
serta kualitas maksimal sesuai permintaan pasar. Kegiatan-kegiatan perawatan
adalah penyiangan gulma sebanyak 4—5 kali dalam setahun baik secara teknis
manual atau kimiawi menggunakan herbisida seperti yang dijual di pasaran Tordon
101, Garlon 480 EC, dan Indamin 720 HC, pembumbunan, pemangkasan cabang yang
tumbuh saling bersilangan agar paparan sinar matahari menuju tajuk tetap
optimal, pemupukan sesuai dengan dosis, pengamatan dan pengendalian hama
penyakit tanaman, penjarangan tegakan sengon yang lambat tumbuh, tertekan, atau
menunjukkan gejala terserang hama dan penyakit, pengamatan perkembangan
pertumbuhan tanaman dan kegiatan lainnya.
Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
Pengendalian hama dan penyakit sengon
seperti hama boktor, penyakit karat puru, dan penyakit akar merah dengan
menggunakan pestisida secara bijak dan memenuhi syarat (tepat jenis, tepat
dosis, tepat cara, dan tepat waktu).
Pemanenan Kayu Sengon
Pemanenan kayu sengon adalah ditebang
secara manual atau gerjaji mesin. Sebaiknya gunakan gergaji mesin agar hasil
rapi dan tidak banyak bagian potongan yang terbuang.
Perhitungan
di atas berdasarkan harga sengon kualitas paling bawah tahun 2017 dengan tingkat kematian pohon 10 %.
Demikian uraian mengenai CARA BUDIDAYA TANAMAN SENGON AGAR PRODUKSI MAKSIMAL. Semoga dapat memberikan inspirasi investasi bagi pembaca sekaligus menghijaukan bumi kita.
ANALISA USAHA SENGON 1 PERIODE (MASA PANEN 5 TAHUN)
Luas lahan 1 hektar
Pola tanam 3 x3 | jumlah
pohon 1100
Jangka waktu 5 tahun
No
|
Biaya -
Biaya
|
Rp
|
1
|
Sewa lahan
|
30.000.000
|
2
|
Persiapan
lahan
|
14.000.000
|
3
|
Pembelian
bibit
|
9.900.000
|
4
|
Penanaman
dan perawatan
|
20.000.000
|
5
|
Lain
lain/administrasi
|
5.000.000
|
Jumlah
|
78.900.000
|
POTENSI PENDAPATAN :
No
|
Keterangan
|
Rp
|
1
|
Penjualan
hasil panen
1.000
pohon x Rp 600.000,-
|
600.000.000
|
2
|
Biaya
Eksploitasi dan pajak
20% x Rp.
600.000.000
|
(120.000.000)
|
3
|
Jumlah
pendapatan bersih
|
480.000.000
|
4
|
Return
in Investement (ROI)
|
608,36 %
|
Demikian uraian mengenai CARA BUDIDAYA TANAMAN SENGON AGAR PRODUKSI MAKSIMAL. Semoga dapat memberikan inspirasi investasi bagi pembaca sekaligus menghijaukan bumi kita.
ConversionConversion EmoticonEmoticon