Cara Lengkap Budidaya Rumput Odot (Pennisetum purpuerum cv Mott) Sebagai Pakan Ternak yang Bernutrisi Tinggi

rumput odot

Hijauan merupakan pakan utama bagi herbivora, termasuk ruminansia meliputi sapi, kambing, domba dan kerbau yang biasa dibudidayakan oleh peternak dan petani di Indonesia. Ketersediaan dan produktivitas pakan hijauan yang tumbuh dengan sendirinya (alami) baik di padang penggembalaan maupun di lahan hijauan alam dapat dikatakan relatif tidak stabil sehingga secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap produktivitas ternak. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh musim, curah hujan, kesuburan tanah dan jangka waktu potong sehingga harus dilakukan pengelolaan yang baik. Dalam melakukan pengelolaan budidaya hijauan perlu diperhatikan jenis tanaman hijauan pakan yang ditanam. Sebagai salah satu contoh hijauan pakan yang sekarang ini menjadi tren budidayakan oleh peternak atau petani yaitu rumput odot (Gajah Kerdil) dengan nama latin Pennisetum purpuerum cv Mott atau nama yang lebih familiar adalah gajah kerdil. Alasan utama budidaya rumput odot adalah memiliki nutrisi yang tinggi untuk ternak yaitu pada daun lemak kasar 2,72 %, protein kasar 14,35 %, kecernaan 72,68 % sedangkan pada batang yaitu lemak kasar 0,91 %, protein kasar 8,10 %, kecernaan 62,56 %. Cara lengkap budidaya Rumput Odot (Pennisetum purpuerum cv Mott) sebagai pakan ternak yang bernutrisi tinggi diupayakan diketahui oleh peternak dan petani sehingga memiliki stok hijauan pakan yang cukup untuk kebutuhan ternaknya.

Pertama kali melihat tanaman rumput odot yang terlintas di pikiran kita adalah bentuknya seperti tanaman pandan yaitu memiliki bentuk tanaman yang pendek dengan daun yang tidak berbulu di sepanjang ruas batang yang rapat. Rumput odot diduga pertama kali masuk ke Indonesia oleh petani di Trenggalek dan berkembang pesat hingga saat ini karena menurut peternak memiliki keunggulan yang baik dibandingkan dengan rumput jenis lain. Keunggulan utama rumput odot diantara fase vegetatif rumput odot lebih panjang dibandingkan dengan rumput lain sehingga kualitas nutrisi terjaga, memiliki tinggi batang yang relatif pendek (tidak lebih dari 100 cm), kecepatan tumbuh yang cepat karena mudah beradaptasi pada bernagai jenis lahan sehingga daunnya dapat dipotong dalam waktu yang relatif singkat (pemotongan 2 bulan sekali), daun dan batang memiliki palatabilitas yang disukai oleh ternak ruminansia, daun lembut serta tak berbuku, produktivitas yang tinggi yaitu 60-80 ton/ha atau sekitar 36 kg/thn, jumlah batang yang banyak dalam 1 rumpun yaitu sekitar 50 hingga 80 batang dengan rasio batang : daun yaitu 1 : 10 yang artinya sepuluh daun dalam satu batang. Cara lengkap budidaya Rumput Odot (Pennisetum purpuerum cv Mott) sebagai pakan ternak yang bernutrisi tinggi harus diperhatikan step by step langkahnya sehingga peternak dapat memperoleh keuntungan berupa produktivitas rumput odot yang tinggi dengan waktu yang relatif singkat.

Adapun Cara budidaya Rumput Odot (Pennisetum purpuerum cv Mott) untuk pakan ternak bernutrisi tinggi secara jelas adalah seperti tahapan berikut ini:

Persyaratan Lahan

Rumput odot tumbuh pada berbagai jenis lahan agroekosistem dengan ketinggian dpl berapapun, cukup mudah bukan! Untuk mencapai produksi yang baik adalah dengan menyiapkan lahan seperti membersihkan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu serta semak belukar sehingga rumput odot dapat tumbuh optimal. Apabila lahan yang akan digunakan dalam budidaya rumput odot merupakan lahan bukaan baru atau bekas dari semak dan pepobohan sebaiknya gunakan traktor rotari yang bertujuan untuk tanah yang diolah merata. Selanjutnya lakukan pemupukan dasar (lebih lanjut dibahas dalam sub judul pemupukan). Selain itu sebaiknya menyiapkan tanah dengan membuat gundukan tanah atau biasa disebut guludan dengan ukuran lebar 60 hingga 80 cm dan tingginya 20 cm.


Menyiapkan Stek Rumput Odot

Stek rumput odot yang dipilih sebaiknya dari tanaman yang baik pertumbuhannya secara visual memiliki batang besar dan padat, jumlah anakan banyak, beruas pendek, dan memiliki daun lebat. Selain itu sebiknya dipilih dari tanaman yang sudah berumur 80 hst. Selanjutnya batang yang baik tersebut dipotong dengan panjang minimal 20 cm.

Batang odot untuk distek
Batang untuk distek
Penanaman Rumput Odot

Budidaya rumput odot dilakukan secara monokultur (hanya menanam odot saja) dalam satu lahan, akan tetapi pada berbagai lokasi ditemui peternak yang menanam dengan tanaman sela yang dikombinasikan dengan tanaman lain dalam satu lokasi lahan misalnya ditanam pada pinggir pematang sawah, atau di sela tanaman perkebunan (kelapa) dengan catatan mendapatkan sinar matahari yang cukup. Hal tersebut karena rumput odot memiliki tinggi yang relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan jenis rumput hijauan pakan unggul yang lain.

rumput odot di bawah naungan pohon
Menanam odot di bawah Pohon Perkebunan mangga
Menanam Rumput Odot di Pematang Sawah
Menanam Rumput Odot di Pematang Sawah 
 Penanaman Rumput Odot dilakukan dengan tanam stek batang dengan ketentuan 2/3 panjang dibenamkan pada tengah guludan dengan kemiringan 300. Jarak tanam yang digunakan minimal yaitu 50 cm x 50 cm atau sebaiknya jarak tanam 75 cm dalam barisan dan 75- 150 cm antar barisan. Jarak tanam tersebut bertujuan agar jika anakan dalam satu rumpun sudah tumbuh semua memiliki potensi sebanyak 60 anakan sehingga di kemudian hari tidak akan saling berdesakan (berhimpitan).
Jarak Tanam Rumput Odot mendukung pertumbuhan Selanjutnya
Pemupukan

Pemupukan dalam budidaya rumput odot bertujuan untuk menambah hara tanah, apalagi jika lahan yang digunakan adalah bukaan baru atau lahan yang ditumbuhi tanaman secara alami belum pernah dilakukan budidaya campur tangan manusia sebelumnya. Rekomendasi pupuk yang diberikan dalam budidaya rumput odot meliputi pupuk dasar yang diberikan sebelum dilakukan tanam stek rumput odot biasanya adalah berupa pupuk kompos dengan cara mencampur dengan tanah dengan dosis 3 ton/ha. Kemudian dilakukan pemupukan pertama dengan pupuk NPK dosis 60 kg/ha yang bertujuan mempercepat pertumbuhan. Selain itu sebaiknya  dilakukan pemupukan lanjutan menggunakan pupuk organik cair dari urine sapi/domba/Kambing yang telah difermentasi dengan cara menyemprotkan pada tanaman dengan dosis 400-500 ml atau setara dengan 2 cup gelas air mineral kemudian dicampur 14 liter air atau setara dengan setangki Hand Sprayer. Aplikasi pemupukan tersebut sebaiknya dilakukan dengan jarak 1 dan 3 minggu setelah panen (dilakukan pemotongan).

Perawatan Tanaman

Perawatan dalam budidaya rumput odot adalah pengairan, penyiangan, dan pengendalian hama. Pengairan / penyiraman air dilakukan saat terjadi musim kemarau tidak ada hujan dan tanah dalam keadaan kering. Tanah yang basah tidak perlu dilakukan penyiraman air karena tanaman rumput odot yang terendam air dalam jangka lama dapat membusuk. Rumput odot dalam keadaan kekurangan air akan berpengaruh pada batang yang keras, ukuran kecil, dan beruas jarang dengan jarak 1-3 cm bahkan hingga 5 cm yang menandakan bahwa tanaman dengan pertumbuhan yang lambat dan kerdil. Oleh karena itu misalnya jika terjadi kemarau hingga 2 minggu tidak ada hujan sedangkan tanah sudah mulai kering sebaiknya dilakukan penyiraman pada tanaman rumput odot.

rumput odot www.desapertanian.com
Kurang air ditandai dengan bagian tanaman yang mengering
Penyiangan dilakukan secara manual engan mencabut gulma tersebut dan biasanya hanya saat awal pertama kali rumput odot ditanam, karena pertumbuhan rumput odot masih kalah dengan gulma. Setelah itu jika batang sudah besar maka tunas akan tumbuh dengan cepat dibandingkan dengan pertumbuhan gulma.

Gulma yang tumbuh lebih cepat dibandingkan awal masa pertumbuhan rumput odot
Gulma yang tumbuh lebih cepat dibandingkan awal masa pertumbuhan rumput odot

Setiap tanaman tidak pernah lepas dari serangan hama dan penyakit, namun khusus budidaya rumput odot ini penanganan tanaman yang terserang hama dan penyakit sebaiknya tidak dianjurkan menggunakan pestisida kimia karena mencegah resiko keracunan pada ternak akibat dari konsumsi daun hijauan yang telah disemprot pestisida. Hama yang mengganggu dalam budidaya odot seperti pada tanaman yang lain yaitu penggerek batang yang mengakibatkan batang berlubang dan mudah patah meskipun tanaman masih mampu tumbuh. Penangannya sebaiknya mengganti bibit baru pada rumput odot yang terserang mengingat rumput odot cepat tumbuh dan agar tidak menular tanaman ke yang lain. Hama lain yang menyerang adalah ulat dan belalang pemakan daun meskipun hama tersebut tidak akan memangsa daun hingga habis tetapi potensi tersebut dapat terjadi jika populasi ulat dan belalang pemakan segala daun telah meledak sedangkan ketersediaan daun di lokasi tersebut hanya pada tanaman rumput odot sehingga dapat menghabiskan daun rumut odot. Teknis penangannya adalah segera memotong daun rumput odod yang terserang agar tidak terjadi ledakan populasi hama.

Pemotongan (panen) Rumput Odot

Waktu ideal panen (pemotongan) daun rumput odot sebaiknya dilakukan saat yang tepat karena berkaitan dengan kandungan nutrisi daun yakni semakin tua umur potong daun maka semakin tinggi kandungan lignin dan serat kasar sedangkan vitamin cenderung menurun sekaligus sebaliknya semakin muda umur potong kandungan lignin dan serat kasar rendah serta vitamin yang tinggi. Umur pertama kali panen rumput odot adalah 60-70 hari setelah tanam. Selain itu kriteria rumput odot yang sudah dapat dipanen yaitu jarak antar ruas batang minimal 15 cm. Selanjutnya dapat dilakukan panen pada umur 35-40 hari saat musim penghujan dan 40-50 hari saat musim kemarau.

Rumput odot siap panen
Sebaiknya gunakan parang tajam atau alat pemotong rumput untuk memotong rumput. Pemotongan rumput odot dilakukan dengan cara menyisakan batang setinggi 5 – 10 cm dari permukaan tanah. Pemotongan batang rumput odot terlalu pendek mengakibatkan melambatnya pertumbuhan yang akan datang dan apabila menyisakan batang yang terlalu panjang dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah anakan sedangkan batang tetap masih berkembang. Cara memotong rumput yang tidak tepat dapat memberikan resiko rusaknya pertumbuhan rumput yang akan datang (periode berikutnya). Selain itu efek negatif yang akan terjadi adalah pertumbuhan tidak disertai dengan terbentuk rumpun dan batang dapat mengering bahkan berakhir tanaman mati.

Perlakuan sebelum diberikan ke ternak

Setelah dilakukan pemotongan sebaiknya adalah tidak langsung diberikan ke ternak namun dilakukan pelayuan terlebih dahulu dengan cara dikeringkan di bawah terik matahari selama 2 jam atau dibiarkan pada suhu ruangan selama 4-6 jam. Misalnya pemotongan rumput odot pada pagi hari kemudian dilakukan pelayuan dan diberikan ke ternak ruminansia pada siang atau sore hari. Disarankan bahwa pakan hijauan juga perlu dilakukan pemberian pakan konsentrat pada ternak.


Cara lengkap budidaya Rumput Odot (Pennisetum purpuerum cv Mott) sebagai pakan ternak yang bernutrisi tinggi yang telah kami ulas tuntas semoga dapat memberikan pengetahuan pembaca. Jika ada hal yang kurang jelas dapat ditanyakan dengan menghubungi kontak di web kami. Peternak Sejahtera Bangsa Berjaya!
Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
Thanks for your comment