SAPI PEGON

Belakangan ini di kalangan peternak kita sering mendengar tentang Sapi Pegon. Bagi masyarakat pada umumnya frasa Sapi Pegon tersebut terbilang asing, bahkan jika diartikan istilah satu-satu juga tidak nyambung artinya, yaitu sapi= adalah binatang ruminansia berkaki empat, sedangkan pegon= merupakan bahasa jawa yang dituliskan dengan huruf arab. Lantas jika frasa Sapi Pegon tersebut diartikan dengan menggabungkan kedua arti kata tersebut, maka akan sulit dipahami bahkan terkesan tidak nyambung. Entah siapa atau dari wilayah mana istilah awal Sapi Pegon tersebut namun yang jelas jika kita bertanya peternak mana sapi pegon, pasti peternak bisa menunjukkan barangnya atau wujudnya.

Sapi Pegon bukanlah fenomena, keberadaannya memang benar faktanya. Timbul pertanyaan apakah sapi pegon? Ternyata setelah mendapat keterangan yang cukup dari beberapa peternak di kawasan Pulau Jawa sapi pegon merupakan sapi hasil silangan bangsa sapi lokal (PO, madura, bali) dan sapi eksotik dari bangsa bos taurus (Limosin, Simetal, Angus, Frisien Holsten) yang ciri-cirinya sudah bercampur sehingga 100 % tidak menyerupai tetuanya. Di kalangan peternak, Sapi Pegon dikenal di pasar hewan sebagai sapi persilangan.

CIRI-CIRI SAPI PEGON

Secara umum Ternak Sapi Pegon memiliki ciri dominasi warna coklat tua, cingur (mulut) hitam, gelambir dari bawah rahang sampai dada dan warna putih pada kaki bagian dalam. Bobot badan sapi pegon relatif, yang jelas di atas bobot badan sapi PO (di atas 400 kg) namun di bawah sapi dari bangsa Bos taurus (di bawah 900 kg). Secara umum sapi pegon yang dapat kita temui di kandang peternak atau yang siap jual berada pada kisaran 450-600 kg an. Ciri-ciri yang lain adalah Sapi Pegon memiliki ciri blesteran atau tidak mirip 100 % dengan tetuanya baik sapi lokal maupun sapi eksotik. Deskripsi lebih lanjut sekaligus ciri spesifik bagian tubuh untuk memudahkan mengetahui tentang sapi pegon adalah sebagaimana contoh gambar berikut ini:

CONTOH FOTO SAPI PEGON 

 warna coklat tua, cingur (mulut) hitam, bergelambir dari bawah rahang sampai dada dan kaki berwarna
Foto Sapi Pegon 1, warna coklat tua, cingur (mulut) hitam, bergelambir dari bawah rahang sampai dada dan kaki berwarna

Foto Sapi Pegon 2, postur tubuh dan warna kulit mirip sapi simental, tetapi panjang badan, tanduk panjang, dan bergelambir dari bawah rahang sampai dada mirip sapi lokal.
Foto Sapi Pegon 2, postur tubuh dan warna kulit mirip sapi simental, tetapi panjang badan, tanduk panjang, dan bergelambir dari bawah rahang sampai dada mirip sapi lokal.

Foto Sapi Pegon 3, Ciri-ciri mirip dengan gambar sapi pegon pertama, meskipun kaki tidak berwarna putih namun masyarakat tetap menganggap bahwa jenis tersebut adalah sapi pegon.
Foto Sapi Pegon 3, Ciri-ciri mirip dengan gambar sapi pegon pertama, meskipun kaki tidak berwarna putih namun masyarakat tetap menganggap bahwa jenis tersebut adalah sapi pegon.

Foto Sapi Pegon 4, Ciri-ciri mirip dengan sapi simental, namun karena terdapat tanduk agak panjang dan bergelambir peternak tetap menganggap bahwa jenis tersebut adalah sapi pegon meskipun memiliki bobot badan juga besar
Foto Sapi Pegon 4, Ciri-ciri mirip dengan sapi simental, namun karena terdapat tanduk agak panjang dan bergelambir peternak tetap menganggap bahwa jenis tersebut adalah sapi pegon meskipun memiliki bobot badan juga besar

Foto Sapi Pegon 5, memiliki ukuran tubuh besar, potensi bobot badan hingga 700 kg an sehingga jika digemukkan dapat mendatangkan keuntungan bagi peternak
Foto Sapi Pegon 5, memiliki ukuran tubuh besar, potensi bobot badan hingga 700 kg an sehingga jika digemukkan dapat mendatangkan keuntungan bagi peternak

Foto Sapi Pegon 6, Peforma Sapi Pegon memiliki bobot badan kisaran 450-600 kg. Bobot Sapi Pegon kelasnya di atas sapi PO (di atas 400 kg) dan di bawah sapi dari bangsa Bos taurus (di bawah 900 kg)
Foto Sapi Pegon 6, Peforma Sapi Pegon memiliki bobot badan kisaran 450-600 kg. Bobot Sapi Pegon kelasnya di atas sapi PO (di atas 400 kg) dan di bawah sapi dari bangsa Bos taurus (di bawah 900 kg)

Foto yang dilengkapi dengan keterangan tersebut merupakan pendapat dari berbagai peternak beserta alasannya. Jika pembaca tidak sependapat, tidak ada masalah karena namanya juga sapi pegon sehingga menimbulkan banyak tafsir dari ciri-ciri yang tampak.

SAPI PEGON SECARA ILMU PEMULIAAN TERNAK

Sapi pegon pada dasarnya merupakan perkawinan silang antara bangsa yang berbeda. Aktivitas perkawinan tersebut bertujuan untuk grading up, atau meningkatkan mutu dengan tujuan tertentu misalnya adalah meningkatkan bobot badan keturunan. Jika dilakukan dengan terarah yang disertai rekording dan seleksi yang jelas sangatlah positif, namun jika dilakukan secara asal-asalan tanpa tercatat dan asal mengawinkan dikhawatirkan akan mengancam keberadaan plasma nutfah sapi lokal.

KEUNGGULAN SAPI PEGON

Berbagai pendapat tentang keberadaan sapi pegon oleh para praktisi, perusahaan penggemukan, peternak, peneliti, penyuluh dan pihak lain. Keluhan mengenai sapi pegon ini yang menjadi kekurangannya dari berbagai sumber tersebut yaitu sapi pegon memiliki produktivitas anak yang tidak stabil, jika perkawinan silang tersebut dilakukan dikuatirkan dapat merusak plasma nutfah asli sapi lokal Indonesia. Di balik keluhan yang demikian terdapat juga bahkan tak jarang pihak yang menyukai sapi pegon dengan bukti harga bibit bakalan sapi pegon lebih murah dibandingkan dengan sapi jenis simental atau limousin dengan fakta bahwa meskipun betuk tidak mirip dengan bangsa sapi jenis bobot besar, sapi pegon ada juga yang memiliki BB hingga di 700-900 kg mirip seperti sapi jenis bobot besar. Pada sapi pegon super yang memiliki potensi dan kondisi bobot badan di atas 700 kg dibutuhkan kejelian dan ketelitian yang tinggi untuk mengenali potensi sapi pegon super yang memiliki bobot badan besar sekaligus perawatan dan pemberian pakan dalam pemeliharaannya.

CARA MEMILIH BAKALAN SAPI PEGON SUPER UNTUK PENGGEMUKAN

Inilah pekerjaan yang dapat dibilang sulit karena membutuhkan ketelitian, kejelian dan pertimbangan yang banyak. Cara memilih bakalan sapi pegon super untuk penggemukan secara prinsip sama dengan pemilihan bakalan sapi lainnya yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Secara praktis dan cepat adalah ciri-ciri hampir mirip memilih bakalan simental atau limosin yang besar. Umur sapi pegon disarankan jenis kelamin jantan dan sudah berumur 1 tahun dengan tujuan bentuk perawakan sapi (jogrok) sudah jelas. Bobot badan bakalan minimal 300 kg. Kepala ukuran besar dengan mulut yang lebar. Dada lebar dan tinggi pundak minimal 125 meter serta memiliki badan yang panjang dibandingkan dengan sapi lainnya. Kaki kokoh lurus kuat dan tulang-tulang tubuh terlihat besar sehingga menandakan terdapat potensi sapi pegon super.

CARA PENGGEMUKAN SAPI PEGON AGAR MENCAPAI BOBOT BADAN DI ATAS 700 KG

Bibit Sapi Pegon yang super selanjutnya perlu didukung oleh tata laksana pemeliharaan yang baik. Cara penggemukan sapi pegon secara prinsip hampir sama dengan jenis sapi lainnya, yaitu kebutuhan pakan berat kering mengacu pada 3 % dari bobot badan. Pakan tersusun dari hijauan dan konsentrat protein kasar minimal 14 % dan serat kasar maksimal 18 % dengan pemberian yang berimbang sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi sapi. Pemberian pakan dan air minum jangan terlambat sehingga mengganggu metabolisme sapi. Selain itu juga perlu dilakukan perawatan sanitasi ternak serta lingkungan yang bersih. Pemberian mineral dan vitamin A, D, E, K dan B kompleks secara periodik sesuai dengan kebutuhan ternak sangat mendukung pertumbuhan. Pengobatan dan pencegahan penyakit terutama cacing serta penyakit lain yang sering menyerang penggemukan sapi misalnya pemberian obat cacing di awal pemeliharaan sehingga ternak yang sehat akan memberikan peforma produktivitas yang baik.

Demikian penjelasan tentang artikel Sapi Pegon. Semoga informasi yang terkandung di dalamnya dapat membuka wawasan dan pengetahuan bagi kita semua khususnya pihak yang bersentuhan langsung dengan dunia peternakan sapi. Semoga penjelasan tersebut dapat membantu dalam menemukan sapi pegon super yang memiliki bobot badan yang tinggi. Terima kasih telah berkunjung dan membaca laman kami.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment