Kegiatan
beternak jangkrik bukanlah hal yang baru di kalangan masyarakat Indonesia
karena dapat mendatangkan penghasilan. Manfaat hewan jangkrik adalah sebagian
besar dipasarkan untuk pakan hewan peliharaan khususnya ternak hobi dan
kesayangan (fancy), seperti burung,
dan ikan hias, musang, garangan, ular, aneka reptil, dan masih banyak yang lainnya
lagi. Selain itu pangsa pasar ekspor khususnya ke Thailand dan Korea Selatan
juga terbuka lebar. Jangkrik memang bukanlah hewan ternak untuk tujuan utama
konsumsi bagi manusia akan tetapi kegiatan beternak jangkrik memiliki potensi
bisnis yang prospek jika dijalankan dengan sungguh-sungguh. Tak hanya jangkrik
dewasa yang laris di pasaran, telur jangkrik juga memiliki nilai ekonomis
tinggi. Dari hasil penjualan telur dan jangkrik dewasa, peternak jangkrik bisa
meraup omzet hingga puluhan juta rupiah. Harga jangkrik dewasa untuk pakan adalah
Rp 35.000,- per kg dan harga telur jangkrik adalah Rp. 300.000,- per kg. Dalam
1 kg terdiri dari ratusan ribu telur jangkrik yang pada pemanfaatannya untuk
diternakkan lagi. Dalam beternak Jangkrik ini hanya ada beberapa macam jenis
Jangkrik yang dapat di diternak seperti jenis kalung madu, upo (G. sigillatus), jeliteng (G. bimaculatus), sliring
alam, jerabang (G. domesticus), gangsir putih. Jenis Jangkrik tersebut diternak oleh
pembudidaya karena dalam proses mudah, cepat berkembang biak, dan cocok untuk
pakan binatang peliharaan. Beternak jangkrik merupakan kegiatan yang mudah
dilakukan dalam waktu singkat dan mendatangkan keuntungan. Waktu yang
dibutuhkan dalam memproduksi telur yang siap dijual hanya membutuhkan waktu 2-4
minggu, demikian dengan produksi jangkrik dewasa untuk pakan hewan ternak ikan,
burung musang, garangan, ular, aneka reptil maupun untuk diambil tepungnya membutuhkan
waktu 2-3 bulan. Secara singkat siklus hidup jangkrik betina memiliki lama siklus
hidup kurang lebih 3 bulan, sedangkan jantan memiliki lama siklus hidup kurang
dari 3 bulan. Dalam produksinya selama siklus hidupnya jangkrik betina mampu
memproduksi lebih dari 500 butir telur. Hasil dari pertumbuhan larva Jangkrik
yang maksimal akan sangat bagus untuk jangka waktu dan juga memperpendek masa
perawatannya karena dalam cara ternak Jangkrik memiliki konsep semakin cepat
masa panen maka semakin tinggi tingkat laba yang di hasilkan. Secara logika
panen Jangkrik yang cepat tentunya akan menghemat waktu, biaya, dan juga tenaga
untuk perawatannya di setiap harinya. Dengan semakin cepatnya Jangkrik untuk
siap panen tentunya juga menghemat pakan, perlu di ketahui karena memang pakan
Jangkrik tidak sedikit, memang tubuhnya kecil namun karena mereka berjumlah
sangat banyak maka pakan juga harus banyak. Alasan lainnya yang mengharuskan
panen Jangkrik di percepat adalah berat jangkrik tidak berpengaruh jika panen
di umur yang dini justru malah lebih mantab bobotnya. Hal ini sudah di buktikan
bahwa Jangkrik yang cepat dalam bertumbuh maka pakan yang di makan langsung di
serap tubuh dan menjadi daging. Sebaliknya untuk jangkrik yang lama tumbuhnya
maka saat makan, pakan yang sudah di masukkan kedalam tubuhnya hanya keluar dan
menjadi kotoran saja. Bisa Anda buktikan sendiri Jangkrik yang lambat dalam
pertumbuhan akan memiliki bobot yang ringan saat di timbang, selain itu
pergantian kulitnya juga tidak bersamaan, jadi kurang tertarget jika ingin
mendapatkan laba yang maksimal. Tentunya pencapaian produksi yang demikian
tersebut menerapkan cara mudah dan sukses beternak jangkrik sehingga bermuara
keuntungan bagi peternak jangkrik.
Sekarang ini
beternak jangkrik sudah banyak masyarakat yang membudidayakannya sehingga
persaingan menjadi ketat termasuk adanya harga jangkrik yang fluktuatif.
Sebagai contoh jika stok jangkrik di pasar banyak harga dapat mengalami
penurunan hingga ke level Rp. 10.000,- namun sebaliknya jika stok jangkrik di
pasar sedang langka yang biasanya terjadi di musim pancaroba harga jangkrik
dapat mencapai level Rp. 85.000,-. Pada
musim pancaroba kualitas jangkrik secara umum memiliki penurunan dan hambatan
misalnya banyak yang mati, gagal menetas sehingga terjadi kelangkaan stok
jangkrik. Oleh karena itu dengan mengetahui cara mudah dan sukses beternak
jangkrik maka diharapkan memiliki hasil jangkrik yang berkualitas sehingga
mudah untuk dipasarkan.
Uraian cara
mudah dan sukses beternak jangkrik secara lengkap dan runtut adalah seperti
penjelasan berikut ini:
SIKLUS HIDUP
Jangkrik
termasuk serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Fase metamorfosis
jangkrik meliputi fase telur, nimfa (pradewasa; "telendho" dalam
bahasa Jawa), dan imago (dewasa).
Siklus hidup
jangkrik betina adalah 3 bulan,
sedangkan jangkrik jantan kurang 3
bulan. Telur jangkrik akan menetas pada umur ± 13 hari, umur nimfa adalah ± 1,5
bulan, dan umur jangkrik dewasa adalah ± 1,5 bulan. Nimfa jangkrik akan
berganti kulit sebanyak 6-8 kali selama masa pertumbuhannya. Setelah nimfa
ganti kulit yang terakhir akan menjadi jangkrik dewasa, jangkrik dewasa akan
mulai kawin setelah umur 3-4 hari.
Peternak
jangkrik telur membutuhkan waktu kurang lebih 2 - 4 minggu untuk produksi
telur, sedangkan untuk produksi jangkrik muda (telendho) dibutuhkan waktu kurang
lebih 2 bulan.
TINGKAH LAKU ALAMIAH DALAM SIKLUS REPRODUKSI
JANGKRIK
PDKT
Secara alamiah
jangkrik juga melakukan PDKT layaknya manusia untuk menarik lawan jenisnya,
hanya saja caranya berbeda yaitu jangkrik jantan menghasilkan suara dalam
berbagai ritme dan tinggi-rendah nada. Perbedaan ritme dan tinggi-rendahnya
nada pada suara jangkrik jantan didasarkan pada tujuan yang diinginkan. Jangkrik
jantan akan mengeluarkan suara dengan ritme panjang dan nada tinggi bila
digunakan untuk menarik betina yang berada di kejauhan, setelah betina mendekat
maka jangkrik jantan akan mengeluarkan suara yang lebih kuat dengan interval
antar suara lebih pendek. Jangkrik betina akan lebih tertarik pada jantan yang
agresif dan mengeluarkan suara paling keras.
Kawin
Jangkrik jantan akan segera mendekati betina yang
mendekat dan antenanya akan menyentuh kepala betina untuk merayu. Kombinasi
antara suara dan sentuhan antena jangkrik jantan membuat jangkrik betina naik
ke atas tubuh jantan. Agresivitas ini terjadi sangat kuat dan terjadilah proses
kawin. Saat kawin jangkrik betina berada di atas jangkrik jantan, perilaku ini
berbeda dengan kebanyakan serangga pada umumnya. Proses kawin terjadi bila
penis (aedeagus) jangkrik jantan masuk ke dalam vagina jangkrik betina dan terjadi
transfer sperma dari jantan ke betina yang ditampung di dalam kantung sperma
(spermatheca). Jangkrik betina mampu menyimpan sperma pada tubuhnya selama dua
minggu saja, oleh karena itu betina perlu kawin lagi dengan sang jantan setiap
dua minggu sekali guna menghasilkan telur. Perlu diketahui juga bahwa Jangkrik betina dapat bertelur walaupun tidak dikawini jangkrik jantan.
Namun telurnya tidak dapat menetas yang disebut dengan telur infertil (tidak
subur) sehingga proses perkawinan (fertilisasi) mutlak dibutuhkan.
Peletakan telur
Jangkrik betina menyimpan ratusan telur di dalam tubuhnya
dan tidak akan dikeluarkan sebelum seminal receptaclenya terisi sperma dari
kantung sperma. Setelah seminal receptaclenya terisi sperma maka masing-masing
telur yang ada di dalam tubuh betina akan segera terfertilisasi pada saat yang
bersamaan dan terpacu bergerak menuju ovipositor yang berupa tabung panjang
seperti tombak. Ovipositor ini akan ditusukkan ke dalam pasir yang lembap
sembari mengeluarkan telur pada ujungnya. Telur-telur yang diletakkan di dalam
pasir posisinya berkelompok dan berjajar. Di salah satu bagian
atas dari telur ada tonjolan yang disebut operculum. Tonjolan ini merupakan
celah untuk keluarnya nimfa dari dalam telur. Kulit telur tidak akan pecah bila
ditekan sekalipun karena sangat liat dan kuat, baru bisa pecah bila ditusuk.
Kulit telur ini berfungsi melindungi bagian dalam telur. Saat telur baru
diletakkan berwarna kuning muda, cerah dan segar. Satu hari kemudian warnanya
berubah menjadi kuning tua cerah dengan garis-garis halus berwarna abu-abu.
Tanda-tanda telur yang tidak bisa menetas adalah berwarna kuning agak gelap
dengan permukaan keriput. Sebab telur tidak menetas terdapat beberapa
kemungkinan. Pertama, mungkin telur terserang parasit atau penyakit. Kedua,
mungkin telur tersebut tidak terbuahi oleh jangkrik jantan. Ketiga, pada saat
bertelur kondisi lingkungan tidak mendukung, seperti tidak adanya sarana tempat
peletakan telur dan kelembabannya tidak mencukupi.
Jangkrik stadia nimfa
mengalami lima kali pergantian kulit yang disebut eksdisis. Lama proses
pergantian kulit tergantung pada besarnya serangga. Pergantian kulit pertama,
saat serangga masih kecil, lebih cepat daripada pergantian kulit yang terakhir.
Untuk pergantian kulit yang terakhir jangkrik membutuhkan waktu rata-rata 13-15
menit. Kulit dilepaskan dari arah depan ke belakang dengan mengontraksikan
otot-ototnya secara pelan-pelan. Jangkrik yang baru berganti kulit warnanya
putih pucat. Lima sampai sepuluh menit kemudian warnanya berubah menjadi
cokelat muda. Setelah satu jam berikutnya warna berubah menjadi cokelat tua dan
sudah dapat berjalan seperti biasanya.
Nimfa I yang baru
keluar dari telur masih tetap bergerombol di sekitar sisa-sisa kulit telur
sambil memakn sisa-sisa cairan telur. Selanjutnya nimfa berpencar satu per satu
dengan arah yang tidak teratur, dan akan berkumpul di sekitar tempat penetasan
yang basah atau lembab sambil mengisapnya.
Lama stadia nimfa berbeda. Lama stadia nimfa ini
selain tergantung jenis jangkriknya juga tergantung jenis makanan yang
diberikan. Pada nimfa IV, selain opivositor pada betina mulai muncul, juga
sayap-sayap mulai berkembang. Pada nimfa V barulah lengkap pertumbuhan sayap
jantan dan betina dan bisa dikawinkan.
PERSYARATAN LOKASI
Persyaratan
lokasi untuk beternak jangkrik tidaklah ribet namun tetap memenuhi ketentuan
seperti:
- Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
- Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan tempat keramaian yang lain. Pilihlah lokasi yang tidak ramai (tenang), sepi, sebaiknya jauh dari keberadaan aktifitas manusia sehari-hari. Jauhkan sebisa mungkin dari keramaian suara apapun,dari binatang ternak, suara mesin, suara manusia atau suara yang mengganggu lainnya karena Jangkrik sangat menyukai tempat yang sepi dan gelap.
- Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
- Lokasi kandang Jangkrik pada area yang tepat, nyaman, dan aman dari hama atau ancaman pemangsa seperti tikus, tokek, cicak, ayam, kucing.
- Jauhkan dari lokasi kandang hewan peliharaan.
PENYIAPAN RUMAH, ALAT KOTAK KANDANG DAN
SETTING LINGKUNGAN BAGI JANGKRIK
Alat yang
dibutuhkan dalam beternak jangkrik adalah rumah kotak kandang. Kotak kandang
tersebut digunakan sebagai kandang jangkrik sekaligus aktivitas jangkrik dari
awal hingga proses bertelur dan jangkrik muda. Cara membuat kandang Jangkrik yang ideal,
untuk menciptakan hal tersebut perlu di bangunkan sebuah rumah sederhana yang
ukurannya dapat di sesuaikan dengan pemakaian. Apabila budidaya Jangkrik yang
akan di jalankan dalam skala yang besar maka rumah Jangkrik juga di bangun
dengan fungsi dan kegunaannya sesuai kapasitas yang diinginkan. Untuk sekala
kecil dapat di buatkan rumah yang sederhana, terlebih akan lebih menghemat biaya
awal apabila mempunyai ruang atau rumah kosong asalkan tempat memadai, tidak
lembab dan kemasukan air waktu hujan.
Dalam
pembangunan gubuk atau rumah Jangkrik supaya lebih hemat dapat menggunakan dinding
anyaman terbuat dari bambu berfungsi sebagai dinding rumah orang jaman kuno.
Atau yang lebih bagus lagi apabila membangun gubuk dengan sistem semi batako,
hal ini tentunya akan lebih kuat dan aman. Untuk masalah ini tentunya tidaklah
perlu di pikirkan, rumah dengan dinding gedek ataupun batako juga sama-sama
bagus untuk sebuah rumah Jangkrik. Untuk atap rumah jangkrik dapat di beri bahan
atap yang murah namun dingin misalnya asbes atau galvalum agar lebih menekan
pengeluaran biaya awal.
Tujuan rumah
Jangkrik yang paling penting adalah aman dari para binatang pemangsa dan juga
hembusan angin langsung, jadi untuk mengantisipasi kerasnya terpaan angin
dinding harus di rapatkan mungkin, jika menggunakan anyaman bambu maka perlu
dilapisi dengan plastik atau terpal untuk menutup lubang-lubang anyaman bambu
tersebut. Jangkrik paling tidak suka dengan hembusan angin langsung karena hal
ini akan mempengaruhi kehidupannya di dalam boks pembesaran, apabila terkena
angin Jangkrik akan susah tumbuh dan bahkan mati.
Tips membuat
rumah untuk kandang Jangkrik yang benar dan hemat :
Untuk
menghemat pengeluaran biaya awal, area dasar rumah boks Jangkrik cukup dengan
tanah, asalkan tidak becek (kemasukan air); Usahakan posisi dasar kandang lebih
tinggi, hal ini untuk mengantisipasi air masuk di saat musim penghujan, untuk
tipe gubuk yang semi batako yaitu bagian bawah cukup dengan 1,5 meter batako,
dan di atasnya di beri asbes dan angin-angin; Bisa lebih hemat jika dinding
rumah Jangkrik dapat menggunakan asbes dengan ketinggian minimal 2 meter,
kemudian bagian atasnya dapat di tambah dengan gedeg. Untuk yang lebih hemat
lagi agar Jangkrik tidak terkena hembusan angin dari luar maka dinding cukup
memakai betheg yang sudah di double dengan plastik atau terpal; Bagian atap
rumah atau gubuk Jangkrik usahakan menggunakan asbes saja, asbes sangat bagus
menjaga suhu karena sifatnya yang meresap panas; Tinggi rumah atau gubuk
Jangkrik ini buatlah hanya sekitar 2 – 4 meter, hal ini bertujuan agar tidak
banyak ruang yang dapat menimbulkan suhu dingin di dalam rumah Jangkrik; Jika
rumah atau gubuk untuk tempat boks Jangkrik sudah clear, maka selanjutnya
membuat kandang atau boks Jangkrik yang sesui dengan kriteria interior gubuk
Jangkrik. Buatlah senyaman mungkin dengan ukuran yang tepat, dan ukuran ini
tentunya menyesuaikan ruangan yang ada di dalam gubug yang telah di buat.
Jika pada
tahap diatas yaitu pembuatan rumah untuk boks Jangkrik sudah beres maka
selanjutnya adalah membuat boks Jangkrik. Boks jangkrik yang biasa digunakan
peternak berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm
sedangkan panjangnya 120-200 cm. Boks Jangkrik ini bisa di dapat dengan membeli
atau pesan di tempat-tempat pembuatan mebel, namun akan lebih hemat jika
membuatnya sendiri dengan bahan-bahan seperti triplek dan kayu reng. Pada tahap
ini sebenarnya cukup mudah untuk di lakukan, pada dasarnya kita di sini
hanyalah di tuntut untuk membuat sebuah desai boks Jangkrik berbentuk kotak
seperti halnya sebuah peti. boks dapat di buat dengan menggunakan bahan-bahan
yang murah dan mudah di dapat di toko-toko bangunan terdekat seperti triplek
atau plywood. boks ini di buat serapat mungkin agar Jangkrik tidak dapat keluar
dari dalam boks, untuk lebih baiknya oleskan lem kayu pada setiap sudut
sambungan triplek.
boks
Jangkrik harus di beri kaki-kaki dengan tinggi sekitar 5-10 cm, berilah 4 kaki
pada boks yang berbentuk persegi empat dan berilah 6 kaki apabila boks Jangkrik
berbentuk peti persegi panjang. Setelah pembuatan kaki-kaki selesai maka
berilah botol bekas botol air mineral yang sudah di potong untuk injakan
kaki-kaki boks tersebut. Jangan lupa botol untuk alas kaki tersebut di beri oli agar mencegah para
binatang pemangsa seperti kerangkang,semut, dan lain sebagainya. Oli sangat di
takuti oleh binatang seranggga apapun karena sifatya yang lengket dan susah di
bersihkan, jika serangga terkena oli maka 80% mereka akan mati. Selain itu oli
bekas juga merupakan bahan sisa yang sangat mudah di dapatkan, murah, dan aman.
Cara membuat
boks Jangkrik yang benar :
- Siapkanlah kayu reng (kayu yang di buat untuk memasang genteng di atap rumah), fungsi kayu reng ini adalah untuk membuat kerangka pada boks Jangkrik. Kayu reng banyak di jual di toko bangunan atau toko kayu.
- Untuk membuat dinding boks maka dapat menggunakan triplek atau plywood saja agar lebih hemat, jika ingin dengan kualitas super dapat menggunakan papan kayu yang keras seperti jati, kalimantan, jabon.
- Segera siapkan paku secukupnya (paku reng) dan (paku kecil), paku reng untuk merakit kerangka dan paku kecil untuk menempelkan triplek pada kerangka boks.
- Persiapkan juga semen putih atau lem kayu, bahan ini di gunakan untuk menutup celah di setiap sudut boks Jangkrik agar tidak terdapat lubang.
- Siapkan solasi atau lakban yang berwarna coklat bening, biasanya di gunakan untuk melakban kardus. Lakban coklat ini nantinya berguna untuk memplaster bagian atas boks agar Jangkrik tidak bisa merayap keatas dan keluar. Lakban jenis ini bersifat licin sehingga kaki Jangkrik tidak dapat menempuhnya.
Persiapan
bahan selanjutnya adalah membuat penutup pada bagian atas boks, penutup ini
dapat menggunakan waring atau jaring ikan. Fungsi penutup ini adalah mencegah
binatang pemangsa untuk masuk ke dalam boks, ingat Jangkrik adalah makanan
istimewa binatang-banatang seperti cicak, tokek, tikus, kucing, ayam dan lain
sebagainya. Selain itu tutup waring ini juga tidak menutup boks secara
keseluruhan, sirkulasi udara tetap normal dan membuat suhu stabil. Selanjutnya
di perlukan pecahan bambu yang sudah di sisiki (di haluskan), bambu ini
berfungsi sebagai kerangka waring agar kaku dan mudah di gunakan untuk menutup boks. Bahan
terakhir adalah terpal atau plastik tebal untuk menutup kandang Jangkrik pada
saat suhu dingin, jangan lupa terpal atau plastik ini juga dibuatkan kerangka
bambu agar tutup mudah di gunakan. Jangan lupa
siapkan alat pertukangan seperti gergaji, palu, meteran, dan alat yang lain
jika di perlukan.
Langkah
berikutnya adalah membuat boks jangkrik. Penutup merupakan hal penting yang
harus di perhatikan karena jika tanpa penutup maka boks akan di masuki berbagai
binatang pemangsa yang nantinya akan merusak ternak jangkrik yang Kita jalankan.
Jangkrik bisa saja habis di makan, dan jika ada yang terlewatkan kemungkinan
besar akan mati karena trauma, ingat jangkrik bisa hidup nyaman jika tempat
sepi dan jauh dari kehidupan bitang lain. Dengan masuknya para binatang
pemangsa tentunya akan membuat jangkrik egg trays dan pada akhirnya akan mati sehingga
panen akan gagal di lakukan.
Untuk
mencegah hal buruk seperti di atas maka kita harus menyiapkan sebuah penutup
yang berfungsi sebagai security jangkrik, selain mengamankan dan menutup rapat
tapi juga memberikan sirkulasi udara yang sehat. Dan hal ini tentunya yang akan
saya jelaskan bagaimana membuat penutup yang tida mengganggu sirkulasi udara
namun aman dari para pemangsa.
Langkah
membuat penutup adalah pertama siapkan sebuah jaring ikan yang seukuran dengan
lubang mulut boks, kemudian kaitkan jaring ikan tersebut pada 3 sisi, cara
pengaitan dapat menggunakan bambu atau kayu reng dan di pakukan pada boks.
Maksud dari hanya 3 sisi saja yang di kaitkan adalah sisi satunya untuk membuka
dan menutup boks saat di butuhkan, seperti pada saat memberi makan atau hal
lain. Jika tahap ini sudah jadi masih ada lagi tutup yang kita butuhkan, karena
tutup ini intinya hanya untuk mencegah para binatang pemangsa dan sirkulasi
udara saja. Selanjutnya buatlah tutup jangkrik yang ke dua dengan bahan terpal
atau plastik tebal, namun sebelumnya buatkanlah sebuah kerangka persegi yang
seukuran dengan boks Jangkrik. Tutup ini berguna untuk membuat suhu hangat dan
gelap, agar jangkrik nyaman dan dapat bertumbuh secara maksimal. Dengan
kriteria kandang dan penutup seperti ini panen dari hasil budidaya jangkrik
pasti dapat di lakukan, namun tentunya dengan perawatan dan pemberian pakan
yang tepat.
Cara Membuat
Media Hidup Jangkrik di Dalam Boks
Pada tahap
ini adalah tentang bagaimana melakukan setting di dalam boks jangkrik agar
jangkrik merasakan kenyamanan dengan sensasi hidup seperti di alam bebas. Saya
rasa pada tahap ini sangat penting karena akan mempengaruhi secara banyak
tentang kehidupan jangkrik, dengan hidup seperti sensasi alam bebas tentunya
jangkrik akan sehat-sehat dan juga cepat dalam bertumbuh. Untuk menjaga kondisi
kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur
sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun
sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk
menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam
sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai
keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup
kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan
kandang.
Rumah gubuk,
boks dan penutupnya tidak cukup untuk di gunakan ternak jangkrik, Kita masih membutuhkan media hidupnya, namun
jangan kuatir media jangkrik dalam boks ini tidak sesulit membuat media hidup
ikan lele atau ikan belut. Media untuk kelangsungan hidup Jangkrik baik dari
daun kering (seperti daun tebu kering, daun pisang kering, dan daun-daun kering
lainnya yang di sukai Jangkrik seperti di dalam bebas) atau egg tray fungsinya adalah sama, yaitu untuk rumah Jangkrik atau tempat
persembunyian Jangkrik. Egg tray adalah sebuah wadah telur yang di
buat dari olahan bahan-bahan karton oleh pabrik, untuk budidaya jangkrik egg tray sangat bagus untuk di gunakan sebagai media hidup, jangkrik akan
menyukainya dan bersembunyi di celah-celah tumpukan egg tray yang sudah kita buat. Ingat, Jangkrik sangat menyukai tempat yang sepi dan
gelap. Jangkrik ini setelah menetas sebaiknya langsung di beri media agar
merasakan kenyamanan walaupun hidup di dalam kandang atau boks. Setelah media,
seharusnya boks atau kandang untuk ternak Jangkrik di buatkan penutup yang
berfungsi untuk pengatur kelembaban boks. Bentuk egg tray yang mempunyai ruang untuk telur sangat bagus untuk di gunakan
persembunyian jangkrik, dengan itu jangkrik merasa telah hidup di dalam bebas
seperti pada rongga-rongga tanah. Bahkan
rongga semakin lebar karena egg tray di tata atau di tumpuk antar kaki dan
hasilnya akan membentuk banyak ruang.
Cara menata egg tray (wadah telur) dalam Boks atau kandang Jangkrik
Langkah awal
tentunya adalah mempersiapkan egg tray itu sendiri, egg tray bisa di dapatkan dari para penjual telur ayam. Usahakan untuk mendapatkan egg tray bekas saja agar biaya awal ternak jangkrik tidak membengkak. Sangat mudah
untuk mendapatkannya, pergi ke penjual telur ayam atau bebek dan tanyakan
apakah ada egg tray bekas yang bisa Anda beli. Jika ada
beli egg tray secukupnya, tetapi jika murah Anda
dapat mengangkutnya dengan jumlah maksimal agar jika lain waktu ingin
mengembangkan usaha ternak jangkrik tinggal memakainya saja.
Langkah ke
dua adalah membersihkan egg tray dari
kotoran dan debu, lakukan penjemuran sebelum egg
tray di gunakan minimal 6 jam di bawah terik matahari langsung. Dengan di jemur
debu dan kotoran mudah untuk di bersihkan, sehingga membuat media hidup
jangkrik lebih sehat dan bersih. Jika ada kotoran yang menempel dan susah di
bersihkan, gunakan gosok gigi bekas untuk menyikatnya. Untuk kotoran yang mudah
di bersihkan cukup di ketok atau di pukul saja maka akan jatuh dengan
sendirinya. Ingat, untuk membersihkan egg tray tidak memerlukan air karena terbuat
dari bahan karton, jika kena air egg tray akan empuk dan mudah robek.
Langkah ke
tiga setelah egg tray bersih dari debu dan kotoran maka
adalah melakukan setting untuk menata egg tray dalam boks jangkrik. Caranya dalah
dengan menata egg tray satu tingkat secara merata di seluruh
dasar Boks jangkrik. Kemudian tumuk dengan egg tray dengan cara menata egg tray berlawanan dengan egg tray yang sudah di pasang tadi, hal ini berguna untuk mencegah menyatunya egg tray dan memberi ruang untuk tempat persembunyian jangkrik. Seperti hal di atas,
tatanan egg tray selanjutnya juga demikian, berilah egg tray secukupnya, sangat bagus menata egg tray lebih dari separuh tinggi Boks
jangkrik.
Catatan yang
harus diperhatikan yaitu Jangkrik merupakan binatang serangga musiman,
keberadaan populasi Jangkrik ini tidaklah selalu ada pada setiap musim, namun
hanya pada musim tertentu. Hal penting lainnya yang harus di perhatikan sebelum
menjalankan usaha ternak Jangkrik adalah suhu lingkungan, Jangkrik tidak tahan
terhadap suhu dingin, akibatnya akan mudah mati dan tidak dapat bertumbuh
dengan optimal. Jangkrik juga tidak tahan dengan suhu panas, jika suhu terlalu
panas Jangkrik akan mudah mati karena kekeringan. Yang jelas dalam pemilihan lokasi di semua
daerah pasti berbeda, semua ini di karenakan suhu yang berbeda, Jangkrik menyukai
suhu yang tidak panas dan dingin, jika lokasi kandang seperti ini maka
pertumbuhan Jangkrik akan optimal dan juga kematian tidak terjadi. Jadi untuk
membuat kandang yang nyaman, berilah busa yang di basahi dengan air untuk
daerah yang bersuhu panas, dan berikan penghangat dari lampu bohlam 5W untuk
daerah yang bersuhu dingin, cara ternak Jangkrik seperti ini cukup efektif. Berdasarkan keberadaan populasi Jangkrik yang
paling banyak adalah pada saat menjelang musim penghujan, jadi mungkin karena udara
yang masih hangat (tidak terlalu panas) akan
membuat Jangkrik bertahan hidup dan berkembangbiak. Dengan semua fakta
di atas maka seharusnya menjadi acuan untuk para peternak Jangkrik agar lebih
berhati-hati dan memperhatikan lokasi dan media hidup Jangkrik karena pada
intinya beda tempat untuk ternak Jangkrik maka berbeda pula hasilnya. Untuk
mengatasi masalah ini sebagai seorang peternak Jangkrik harus paham betul
tentang lingkungan hidup Jangkrik yang tepat untuk Jangkrik, pada intinya
apabila seorang peternak Jangkrik memiliki lokasi seperti apa lokasi tersebut
maka harus pintar-pintar untuk melakukan setting yang tepat untuk memulai
ternak Jangkrik. Seorang peternak harus
mampu untuk mengubah area yang tidak di sukai Jangkrik menjadi area yang di sukai
oleh Jangkrik, dengan tercapainya hal ini maka keberhasilan dalam beternak
Jangkrik akan mengikutinya. Seperti pada fakta yang ada bahwa Jangkrik
merupakan binatang musiman yang populasinya naik dengan tidak sembarangan
musim, untuk itu para peternak Jangkrik di tuntut agar dapat mengaur suhu
lingkungan atau kandang agar Jangkrik dapat merasakan sensasi hidup seperti di
alam bebas. Dengan demikian usaha
budidaya ternak Jangkrik akan dapat di jalankan pada saat musim apapun dan
kapanpun tanpa mengenal pergantian musim tertentu.
Jika semua
hal di atas sudah beres maka sudah siap untuk memulai usaha beternak Jangkrik. Segera
dapatkan bibit atau telur jangkrik dan kemudian lakukan perawatan hingga
menetas dan siap untuk panen.
PEMBIBITAN
Pemilihan
Bibit dan Calon Induk
Syarat bibit
jangkrik yang baik untuk dibesarkan yaitu sehat, tidak sakit, tidak cacat
(sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang
baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena
biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Selain itu induk betina yang
tidak dari hasil tangkapan alam bebas, dapat membeli induk dari peternakan.
Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Adapun
ciri-ciri indukan induk betina dan pejantan yang baik adalah sebagai berikut:
Indukan:
- sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
- kedua kaki belakangnya masih lengkap.
- bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
- badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
- pilihlah induk dengan ukuran yang besar dengan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
- tidak mengerik.
- permukaan punggung atau sayap halus.
- ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
Pejantan:
- selalu mengeluarkan suara mengerik.
- permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
- tidak mempunyai ovipositor di ekor.
Perawatan
jangkrik yang sdh dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus
benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat
pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi
kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan
udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan
laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan
sampai kurang.
Sistem
Pemuliabiakan
Sampai saat
ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan pejantan dan
induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara
caesar. Risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan
telur yang diperoleh tidak merata matangnya sehingga daya tetasnya rendah.
Reproduksi
dan Perkawinan
Induk dapat
memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan
yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus
diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung
ikan, kuning telur bebek, serta kadang-kadang ditambah dengan vitamin. Disamping
itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas, dinding kandang
diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi daun-daunan kering
seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan serutan kayu. Jangkrik
biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus
peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan
antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi.
Apabila jangkrik sdh selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan
dari induknya agartidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam
disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara
alami, dapat juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya
ialah telurtidak merata matangnya (daya tetas).
Proses
kelahiran
Sebelum
penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang permukaan dalam
kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang lembut. dalam satu
kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur
diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini
berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh.
Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur
harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata
sekitar 4-6 hari.
PEMELIHARAAN
Sanitasi dan
Tindakan Preventif
Seperti
telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini
sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. untuk menghindari adanya
zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik
dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan
diolesi lumpur sawah. untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan
setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
Pengontrolan
Penyakit
Untuk
pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan dari yang
sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang berjamur karena dapat
menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tidak basah,
karena kandang yang basah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Perawatan
Ternak
Perawatan
jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat
aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yangtidak kalah pentingnya adalah gizi yang
cukup agartidak saling makan (kanibal).
Pemberian
Pakan
Makanan
jangkrik yang tepat memang harus di sediakan apabila ingin mendapatkan hasil
panen yang bagus. Pakan ini terdiri dari pakan utama dan tambahan dan
kesemuanya sangat mudah di dapatkan karena banyak yang menjualnya di toko-toko
pakan ternak terdekat di Kota Anda. Makanan Jangkrik yang tepat adalah :
Voor atau Konsentrat
adalah pakan utama Jangkrik, memang seharusnya untuk pakan Ayam, namun pakan
buatan ini sangat di butuhkan oleh Jangkrik agar dapat tumbuh dengan optimal,
dan sebaiknya voor yang di berikan adalah produk dari Phokpan dengan seri 511,
Phokpan 511 memang kandungan gizinya sangat cocok untuk Jangkrik. Alasan lain
memakai produk dengan seri ini adalah harganya yang sangat miring dan juga
mudah di dapat. Pemberian Phokpan 511 ini harus di haluskan terlebih dahulu karena
dapat membantu pencernaan Jangkrik dan juga agar lebih mudah di makan.
Untuk yang
kebingungan memilih voor atau konsentrat yang tepat untuk Jangkrik dapat
memakai pakan Jangkrik khusus, yaitu dengan memberikan pakanHI-PRO-VITE
medicated 371, yang merupakan pakan komplit tepung untuk Jangkrik yang di
produksi oleh PT Charoen Pokphand Indonesia yang berikisar dengan harga
365.000.
Pemberian
pakan tambahan atau pendamping atau selingan juga sangat penting agar Jangkrik
tidak bosan memakan pakan utama saja. Pakan pendamping ini bisa menggunakan
sayur, buah, atau dedaunan hijuan lainnya. Pemberian pakan pendamping ini
sebaiknya di berikan yang berkarakter memiliki kandungan air yang tinggi agar
dapat menjadi sumber minuman untuk Jangkrik.
Perlu di
ketahui bahwa di dalam alam bebas, Jangkrik sangat gemar menyantap dedaunan
hijau yang segar, hal ini tentunya juga menjadi pelajaran buat para peternak
Jangkrik supaya juga memberi asupan makanan berupa tumbuhan hijau dan buah.
Jika di alam bebas Jangkrik sangat menyukai daun krokot maka di dalam boks
budidaya sebaiknya di berikan pakan pendamping seperti buah pepaya muda yang
sudah di iris-iris, daun pepaya muda atau tua, pohon pepaya (bagian dalam
pohon), daun pisang, gedebog pisang (bagus untuk minuman Jangkrik), daun
ketela, sawi putih, gambas, dan sayuran lainnya yang sekiranya murah dan mudah
di dapat.
Nah diatas
merupakan beberapa pakan yang dapat diberikan kepada jangkrik agar mempercepat
proses pertumbuhan dan panen, anda juga dapat menambahkan beberapa menu yang
mudah didapatkan didaerah anda berada.
Anakan umur
1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat dari kacang kedelai, beras
merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah fase ini, anakan dapat mulai
diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk
jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel,
jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya
tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar
lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan
beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
Demikian
adalah beberapa jenis makanan yang terdiri dari pakan utama dan pakan
pendamping untuk cara ternak Jangkrik. Semakin irit biaya pakan maka semakin
besar pula laba yang di dapatkan saat panen, namun jangan pernah mengurangi
porsi makan Jangkrik karena cara ini justru akan merugikan dari semua sisi.
Pemeliharaan
Kandang
Air dalam
kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan
kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan
sampai masuk kedalam kandang.
HAMA DAN PENYAKIT DALAM BETERNAK JANGKRIK
Penyakit,
Hama dan Penyebabnya
Sampai
sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya
penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang
sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak,
katak dan ular.
Pencegahan
Serangan Hama dan Penyakit
Untuk
menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang
tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan
membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan
gemuk pada kaki kandang.
PANEN
Hasil Utama
Peternak
jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama
besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik
dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
Penangkapan
Telur yang
sdh diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan
ditempatkan pada media kain yang basah. untuk setiap lipatan kain basah dapat
ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan
untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru
mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat
penampungan untuk dijual.
PEMASARAN
Pemasaran dari jangkrik ini adalah ke animal shop. Selain langkah konvensional dengan datang ke toko, pemasaran dapat juga memakai tehnologi dengan menjualnya dengan cara online. Langkah tersebut lebih efisien lantaran jangkauannya luas serta Anda tak perlu beranjak dari tempat tinggal. Cukup siapkan jaringan internet yang aktif, Anda telah dapat mempromosikan usaha Anda pada beberapa pemakai internet lain.
ANALISA USAHA BETERNAK JANGKRIK
Analisa
peluang usaha bisnis ternak jangkrik secara sederhana sebagai parameter
kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
Pengeluaran
|
||||
Rincian
|
jumlah
|
Satuan
|
Harga satuan
|
total harga
|
Boks jangkrik
|
1
|
buah
|
300.000
|
300.000
|
egg tray bekas
|
1
|
ball
|
40.000
|
40.000
|
Telur jangkrik
|
1
|
kg
|
300.000
|
300.000
|
Pakan Voer Hi Provite371
|
50
|
kg
|
7.500
|
375.000
|
Pakan alami sayuran
|
30
|
hari
|
6.000
|
180.000
|
Total Pengeluaran
|
1.195.000
|
|||
Pendapatan
|
||||
Asumsi per bulan menghasilkan 90 kg
jangkrik x Rp. 35.000,-
|
||||
=
|
3.150.000
|
|||
Keuntungan
|
||||
Pendapatan-Pengeluaran
|
=
|
1.955.000
|
Catatan:
- Asumsi selama 30 hari berhasil menghasilkan 90 kg
- Harga ini standar bahkan termasuk termurah karena di sebagian daerah bisa mencapai lebih dari harga tersebut.
- Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, dapat melakukan dengan diversivikasi pakan dengan mencoba pakan alami atau pakan konsntrat ditambah pakan alami agar anda bisa menghemat biaya pakan. Semakin besar skala usaha anda, maka semakin besar pula keuntungan yang anda dapatkan.
Demikian uraian cara mudah dan sukses beternak
jangkrik secara lengkap dan runtut. Cukup mudah dan semoga dapat menjadi
inspirasi bagi pembaca.
ConversionConversion EmoticonEmoticon