Pala (Myristica
fragrans Hoult.) termasuk tanaman rempah yang berasal dari Kepulauan Maluku
Tepatnya Pulau Banda berupa pohon dan menghasilkan buah. Pala merupakan
komoditas dengan harga tinggi, yaitu harga biji pala kering Rp.150.000,-/kg. dimanfaatkan
dalam industri makanan, kimia, kosmetik, farmasi serta lainnya. Permintaan biji
Pala kering memiliki tren peningkatan setiap tahunnya terutama untuk tujuan
ekspor ke luar negeri seperti USA, Netherland, Italia, Japan, Vietnam, Spain, Germany,
Argentina, Singapura dan Afrika Selatan sehingga pasar pala masih terbuka lebar
dan mendukung untuk dilakukan budidaya. CARA
BUDIDAYA TANAMAN PALA YANG MENGUNTUNGKAN tersebut tidaklah sulit. Bahkan
petani tradisional cenderung tidak memberikan teknologi apapun dalam melakukan
budidaya tanaman Pala dan tetap memanen serta memberikan hasil.
Banyak lahan non sawah yang masih belum produktif di desa. Di
luar jawa khususnya masih tersedia lahan yang sangat luas terutama di Wilayah Papua
dan Maluku ataupun di wilayah lain. Pemanfaatan lahan yang kurang produktif
tersebut dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman tahunan seperti tanaman pala.
Budidaya tanaman Pala biasa dilakukan di lahan dekat gunung atau hutan. CARA BUDIDAYA TANAMAN PALA YANG
MENGUNTUNGKAN mesti diberikan teknologi agar tanaman pala berbuah lebat. Teknologi
tersebut mencakup dari mulai tanam, perawatan hingga saat panen.
Step by step BUDIDAYA TANAMAN PALA YANG MENGUNTUNGKAN disajikan penjelasan seperti berikut:
PERSYARATAN IKLIM DAN
TANAH
Tanaman pala tumbuh dan berproduksi dengan baik pada iklim
tropis yang panas dengan curah hujan yang tinggi tanpa ada periode(masa) kering
yang nyata. Tanaman pala tumbuh dan berproduksi dengan baik pada daerah dataran
rendah sampai ketinggian 700 m dpl dengan suhu udara 20°C-30°C, kelembapan 50%-80%,
curah hujan 2.000 mm-3.500 mm/tahun dan tempat terbuka sehingga mendapat cukup
sinar matahari.
Tanaman Pala memiliki pertumbuhan dan produksi yang optimum
pada tanah andosol, latosol, dan alluvial yang kaya bahan organik. Selain itu
dibutuhkan tanah yang gembur, bertekstur pasir sampai lempung, terutama tanah
vulkanis atau tanah di sekitar gunung berapi dengan keadaan aerasi dan drainase
yang baik, subur, dan mempunyai pH 5,5-7,0. Untuk mendukung pertumbuhan tanaman
pala dengan baik perlu ditentukan lokasi tanah yang terhindar dari erosi, areal
yang tofografinya tidak datar (bergelombang), drainase yang baik, tanah mudah
dikerjakan atau tidak terlalu keras, dan udara dalam tanah yang baik, serta
unsure hara cukup tersedia. Tanaman pala peka terhadap genangan air (becek)
karena dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan mudah terserang
penyakit busuk akar.
PENYIAPAN LAHAN
Penyiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pengolahan lahan
dan pembuatan lubang tanam. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim
kemarau atau minimal satu bulan sebelum tanam. Pembersihan lahan dimulai dengan
membersihkan semak belukar dan penebangan pohon-pohon. Pengolahan Tanah dengan
cara dicangkul sedalam 30 cm hingga gembur sambil tanahnya dibalikkan.
Pengolahan tanah memiliki tujuan menggemburkan tanah, menyingkirkan akar dan
sisa-sisa tanaman, serta menciptakan areal yang aerasi dan drainasenya baik.
Pengolahan tanah pada lahan yang miring dilakukan menurut arah melintang lereng
(kontur) agar terbentuk alur yang dapat menghambat aliran permukaan dan
menghindari terjadinya erosi. Pembuatan lubang tanam diawali dengan membuat jarak tanam 9 m x 9 m atau 10 m x 9 m. Kemudian
buatlah lubang tanam berbentuk segi empat dengan ukuran 60 cm x 60 cm atau 1 m
x 1 m dengan kedalaman 60 cm bergantung pada kesuburan tanah. Keringkan lubang
tanam minimal 15 hari agar gas-gas beracun dalam tanah menguap. Sebagai pengisi
lubang tanam gunakan lapisan tanah yang berasal dari dasar lubang tanam dengan mencampur
pupuk kandang sebanyak 20 kg-40 kg.
PENYIAPAN BIBIT
TANAMAN PALA
Bibit yang akan ditanam adalah bibit Tanaman Pala yang berumur
lebih dari satu tahun dan tidak lebih dari dua tahun. Jika umur bibit yang terlalu
lama di tempat pembibitan menyebabkan pertumbuhannya akan terhambat dan akarnya
berlipat-lipat. Hitunglah kebutuhan bibit dengan pendekatan rumus:
Jumlah bibit yang dibutuhkan = Luas lahan(m²) : Jarak tanam
x 1 batang bibit
Misalnya lahan seluas 1 hektar dengan jarak tanam 9 m x 9 m
dan lahan yang efektif ditanami 90%, dibutuhkan bibittanaman pala sebanyak
kurang lebih 111 batang bibit tanaman pala. Sebulan sebelum tanam sebaiknya
bibit diadaptasikan dulu di lokasi dekat kebun.
PENANAMAN BIBIT TANAMAN PALA
Waktu tanam pala terbaik adalah pada musim hujan untuk
menjamin tersedianya sumber air yang dibutuhkan dalam fase awal pertumbuhan
bibit. Pemindahan BIBIT TANAMAN Pala ke lahan adalah diawali dengan menggali tanah
seukuran daun cangkul pada lubang tanam yang telah disiapkan jauh sebelumnya. Kemudian
bibit dikeluarkan bersama medium tanamnya dari polibag secara hati-hati dan
pastikan agar akar tanaman tidak rusak. Bibit tersebut ditanam tepat di
tengah-tengah lubang tanam dengan posisi tegak. Tutuplah lubang tanam dengan
tanah serta berikan tegakan berupa sebilah kayu atau bambu untuk melindungi
tanaman tersebut. Siramlah tanah di sekeliling bibit tanaman pala hingga lembab.
Setelah 1 bulan penanaman, perhatikan pertumbuhan tanaman jika terdapat tanaman
yang mati atau tumbuh abnormal segera lakukan penyulaman dengan bibit yang
baru.
PEMELIHARAAN TANAMAN
PENYIRAMAN
Penyiraman dapat dilakukan 1-2 kali sehari bergantung dengan
keadaan menggunakan sistem air disiramkan secara langsung percikan (springkler)
atau tetesan. Kekurangan air pada tanaman Pala memiliki efek negatif yaitu fase
vegetative akan menghambat pertumbuhan tunas dan akar sedangkan fase generative
mengakibatkan kerontokan bunga atau buah, sehingga menurunkan produksi dan mutu
buah.
PENYIANGAN DAN
PENGGEMBURAN TANAH
Penyiangan dan penggemburan tanah dilakukan ketika tanaman
pala ditumbuhi dengan rumput-rumput liar (gulma) karena menjadi pesaing bagi
tanaman pala dalam hal kebutuhan unsure hara, air, dan sinar matahari, serta menjadi
sarang hama atau penyakit. Penyiangan dapat dilakukan pada saat rumput telah
tumbuh kembali atau setiap 3 bulan. Teknis pelaksanaan yaitu membersihkan gulma
yang terdapat di bawah tajuk tanamansembari melakukan penggemburan tanah secara
hati-hati kemudian tanahnya ditimbunkan dekat pangkal batang atau perakaran
yang muncul ke permukaan tanah.
PERAWATAN KHUSUS
TANAMAN PALA SAAT USIA MUDA
Tanaman Pala muda umumnya tidak tahan terhadap panas
matahari sehingga perlu disiapkan pohon pelindung yang cukup. Tanaman pala yang
sudah berumur 4-5 tahun memerlukan sinar matahari yang banyak untuk dapat
berproduksi sehingga pohon pelindung dapat dilakukan penjarangan dengan
memperhatikan tanaman pala yang tumbuh tidak normal (memanjang ke atas) dan persaingan
dalam pengambilan unsure hara antara pala dengan pohon pelindung. Pada masa
awal pertumbuhan Pala hingga tanaman mulai belajar berbuah dapat dimanfaatkan
untuk ditanami tanaman sela misalnya kacang-kacangan atau sayuran diantara
tanaman pala. Setelah tanaman pala mulai belajar berbuah, tanamana sela diganti
dengan tanaman penutup tanah legum atau rumput yang berfungsi menjaga
kelembapan tanah, memperbaiki struktur tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan
mencegah erosi lahan di sekitar tanaman.
PEMUPUKAN DENGAN
PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK
Pemupukan dilakukan untuk menjamin tanaman pala tumbuh
dengan baik dan berproduksi tinggi. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk
organic (pupuk kandang, kompos) dan pupuk buatan (urea,TSP, dan KCL). Pupuk
organic sangat baik untuk menjaga keremahan tanah serta kesuburannya. Pupuk
anorganik yang paling dibutuhkan adalah Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium
(K), serta unsure-unsur hara makro atau mikro seperti Zn, Cu, Mn, dan
lain-lain. Dosis pupuk yang diberikan terdiri atas 1 kg Urea + 1,1 kg TSP + 1,2
kg KCL per pohon. Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun, yaitu pada awal musim
hujan dan pada akhir musim hujan dengan menyesuaikan kandungan unsure dari
pupuk yang digunakan. Cara memupuk tanaman Pala yaitu sekeliling tanaman
dibersihkan dahulu kemudian dibuat parit melingkari tanaman selebar kanopi
sedalam 2-10 cm. pupuk ditaburkan di dalamnya dan kemudian ditutup kembali.
PEMANENAN BUAH PALA
Tanaman pala mulai berbuah pada umur 5 tahun, dan pada umur
10 tahun sudah berproduksi secara menguntungkan. Produksinya akan
terusmeningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Tanaman Pala
berbuah hingga berumur 60 - 70 tahun. Dalam setahun dapat dipanen dua kali. Buah
pala dipanen setelah cukuptua, yang di tandai dengan merekahnya buah, umurnya +
6 bulan sejakberbunga. Cara memetik yaitu menggunakan galah yang ujungnya
diberi keranjang, atau langsung memanjat pohon untuk memungut dan memilih buah
yang betul-betul tua.
Demikianlah uraian step
by step BUDIDAYA TANAMAN PALA YANG
MENGUNTUNGKAN. Semoga memberikan pencerahan bagi pembaca.
ConversionConversion EmoticonEmoticon