Bahan pakan dihasilkan dari alam baik dengan kegiatan budidaya atau hasil sisa limbah kegiatan agroindustri. Dalam penggunaan pakan ternak selain perlu diketahui kandungan nutrisi, aspek-aspek lain seperti mudah diperoleh, tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, ketersediaan (kontinuitas), akses transportasi dan mempertimbangkan harga sehingga kegiatan budidaya ternak dapat berlangsung optimal. Ragam jenis bahan pakan ternak yang semakin beragam akan memberikan manfaat dalam hal substitusi pakan jika terdapat jenis bahan pakan yang memiliki kelangkaan.
Deskripsi tentang ragam jenis bahan pakan ternak berdasarkan klasifikasi Internasional dibedakan menjadi 8 kelas yaitu:
Hijauan Kering dan Jerami (Dry Forage dan Roughages)
Hijauan kering dan jerami memiliki ciri-ciri kandungan serat kasar lebih dari 10% dan mempunyai dinding sel di atas 35%. Contohnya adalah jerami, hay, kulit biji tanaman kacang-kacangan. Hijauan kering dapat berasal dari rumput dan daun-daunan leguminosa yang sengaja dikeringkan agar memiliki masa simpan dalam waktu yang lama dan biasa digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak pada musim kekurangan pakan. Kelas hijauan kering dan jerami mengikutsertakan semua hijauan dan jerami yang dipotong dan dirawat. Contoh bahan pakan yang termasuk hijauan kering dan jerami adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, klobot jagung dan kulit nanas.
Pastura dan Hijauan Segar
Pastura dan hijauan segar merupakan bahan pakan dalam bentuk daun-daunan, dan kadang masih bercampur dengan ranting dan bunganya. Bahan pakan jenis ini memiliki kadar air berkisar antara 70-80 % dan sisanya adalah bahan kering dan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak. Hijauan (forage) meliputi pastura, tanaman padangan dan hijauan yang diberikan segar, baik itu dengan sistem gembala (grazing) atau dipotong (cut and carry). Contoh dari pastura dan hijauan segar adalah daun nangka, daun waru, daun gamal. Daun nangka baik untuk pakan ternak karena banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi ternak. Daun gamal merupakan tanaman yang berasal dari amerika latin dapat digunakan sebagai pakan ternak, tanaman peneduh, pagar hidup dan pembasmi alang-alang. Pohon gamal dapat dikembangkan dengan stek atau biji. Daun gamal memiliki palatabilitas yang baik untuk ternak kambing dan domba hanya saja memiliki kekurangan karena memiliki bau yang khas dan rasa sedikit pahit sehingga pemberian ke ternak tidak selalu diberikan dalam bentuk segar tetapi dapat dilayukan terlebih dahulu sebelum pemberian ke ternak. Pohon turi banyak tumbuh di hampir semua wilayah pulau Jawa. Daun turi berbunga putih memiliki nutrisi protein kasar 40,62 %, lemak kasar 5,66 %, BETN 33,38 %, serat kasar 10,67 % dan abu 11,20 %.
Silase
Silase merupakan hijauan segar yang disimpan dalam silo dengan tujuan diberikan kepada ternak pada waktu sulit didapatkan atau pada musim paceklik. Silase (silage) juga merupakan produk fermentasi suatu bahan baku oleh mikroorgisme yang dapat dijadikan sebagai bahan pakan. Silase merupakan produk fermentasi yang berasal dari hijauan, tetapi bukan untuk silase ikan, biji-bijian, akar-akaran dan umbi-umbian. Silase hijauan pakan merupakan bahan pakan yang berasal dari hijauan yang telah mengalami proses fermentasi di dalam silo anaerob, dan mengandung bahan kering 30-35 %. Silase hijauan pakan memiliki warna hijau tetapi seperti aslinya dan bentuk tidak berubah. Silase hijauan pakan memiliki bentuk kasar dan memiliki aroma wangi asam. Silase hijauan memiliki tujuan untuk memperlama masa simpan, untuk memanfaatkan kelebihan produk hijauan dan mendayagunakan sisa hasil pertanian dan hasil ikutan pertanian, serta meningkatkan nilai nutrisi dari bahan pakan karena biasanya dalam pembuatan silase ditambah dengan sumber protein, vitamin dan mineral. Contoh produk silase hijauan adalah silase jagung, alfafa, rumput gajah, dan produk yang lain.
Bahan Pakan Sumber Energi
Bahan pakan sumber energi pada umumnya merupakan bahan pakan yang mempunyai kadar protein kasar kurang dari 20 % , serat kasar kurang dari 18% atau dinding sel kurang dari 35% dengan kecernaan 75-80 %. Penyusun utama bahan makanan sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh berupa biji biasanya 3/4 bagian merupakan pati yang memiliki daya cerna sekitar 95 % serta mempunyai kadar serat kasar yang bervariasi. Bahan pakan yang mengandung sumber energi contohnya adalah pakan yang berasal dari biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian, dan buah-buahan. Selain itu bahan pakan sumber energi juga dihasilkan dari produk samping agro industri seperti dedak, onggok, pollard, tumpi jagung, dan lain-lain.
Bahan Pakan
|
------------------------
(%)------------------------
|
||||
BK
|
PK
|
LK
|
SK
|
TDN
|
|
Onggok
|
90,17
|
2,84
|
0,67
|
8,26
|
77,25
|
Dedak padi
|
91,26
|
9,96
|
2,32
|
18,51
|
55,52
|
Polard
|
89,57
|
16,41
|
4,01
|
5,87
|
74,82
|
Tumpi jagung
|
87,38
|
8,65
|
0,53
|
21,29
|
48,47
|
Bahan Pakan Sumber Protein
Bahan pakan sumber protein merupakan bahan pakan dengan kandungan protein kasar 20% atau lebih. Bahan pakan sumber protein bisa berasal dari hewani maupun nabati. Sumber protein nabati terutama dari jenis kacang-kacangan dan dari jenis leguminosa. Sumber protein hewani diantaranya adalah tepung ikan, meat bone meal. Selain itu bahan pakan sumber protein juga berasal dari limbah agroindustri seperti bungkil kelapa sawit, bungkil kedelai, ampas kecap, ampas bir, bungkil kacang tanah dan lain-lain.
Bahan Pakan
|
BK
|
PK
|
LK
|
SK
|
TDN
|
------------------------
(%)------------------------
|
|||||
Ampas kecap
|
85,43
|
36,38
|
17,25
|
17,81
|
89,55
|
Ampas bir
|
31,17
|
26,44
|
10,25
|
7,059
|
78,708
|
Bungkil sawit
|
92,52
|
14,11
|
11,91
|
10,72
|
67,43
|
Bungkil kedelai
|
89,41
|
52,07
|
1,01
|
25,52
|
40,26
|
Bungkil kacang tanah
|
91,44
|
36,39
|
17,24
|
0,89
|
71,72
|
Bahan Pakan Sumber Mineral
Bahan pakan sumber mineral meliputi semua bahan yang mengandung banyak mineral. Mineral merupakan komponen dari pesenyawaan organik jaringan tubuh dan kimiawi lainnya yang berperan dalam proses metabolisme. Kebutuhan ternak akan mineral sangat sedikit tetapi sangat vitalterutama saat proses pertumbuhan dan reproduksi yaitu mineral penyusunnya adalah kalsium dan fosfor. Ternak yang kekurangan asupan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhannya lambat. Sumber kalsium dan fosfor yang digunakan di Indonesia karena mudah ditemui yaitu tepung kerang, tepung kulit udang, tepung tulang, tepung kapur, tepung kulit rajungan. Tepung kerang digunakan sebagai sumber kalsium untuk unggas pedaging dan unggas yang sedang bertelur dengan kandungan mineral kalsium yaitu 38 % dan kandungan proksimat lainnya yaitu BETN 1,2 %, PK 46,7 %, dan BK 86,0 %. Untuk ternak ruminansia bahan pakan sumber mineral yang sering digunakan adalah garam.
Bahan Pakan Sumber Vitamin
Bahan pakan sumber vitamin termasuk semua bahan yang cukup banyak mengandung vitamin baik yang alami maupun sintetis. Vitamin merupakan senyawa organik yang biasanya tidak dapat disintesis oleh jaringan tubuh dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin digunakan sebagai koenzim atau regulator metabolisme. Vitamin digolongkan menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, K dan vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B komplek (tiamin, ribofialin, asam nukleat, folasin, boitin dan asam pentotenat). Vitamin C tidak dapat disintesis oleh tubuh dan diberikan melalui ransum. Contoh bahan pakan sumber vitamin adalah vitachick merupakan preparat sintesis yang mengandung vitamin C dalam bentuk serbuk atau tepung dengan warna kuning keorangean, vitamin A, D, E, K dan B kompleks dalam kemasan cair.
Demikian deskripsi ragam jenis bahan pakan ternak yang telah dijelaskan. Ragam jenis bahan pakan penting untuk diketahui terutama jika akan melakukan formulasi ransum agar ternak dapat mencapai produktivitas maksimal sehingga mendatangkan keuntungan optimal bagi usaha peternakan. Semoga bermanfaat!
ConversionConversion EmoticonEmoticon